Israel pada hari Minggu kemarin (14/10) sepakat untuk memutuskan bahwa tanggal 22 Januari menjadi pemilu dini nasional, di mana sejumlah jajak pendapat memprediksi bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan menang.
Penentapan tanggal pemilu dini bagaimanapun harus disetujui oleh Knesset, parlemen Israel, dan kemungkinan besar mereka akan menyetujui pemilihan awal itu ketika bertemu hari Senin ini (15/10).
“Kabinet dengan suara bulat menyetujui proposal untuk mengadakan pemilu Knesset pada 22 Januari 2013,” kata sebuah pernyataan dari kantor Netanyahu.
Netanyahu pekan lalu menyerukan untuk pemilihan umum dini setelah pemerintahan koalisinya gagal menyepakati anggaran negara 2013. Sebuah mandat publik baru akan memperkuat posisi politiknya saat Israel menghadapi tantangan program nuklir Iran.
Sebuah survei yang diterbitkan pada hari Kamis di surat kabar Maariv menunjukkan sayap kanan Netanyahu Partai Likud memenangkan 29 dari 120 kursi parlemen, naik dari 27 saat ini, menempatkan partai Likud dalam posisi utama untuk membentuk pemerintahan koalisi.(fq/reu)