Selama tiga minggu Mursi di tempat penahanan rahasia, agen intelijen militer ekstensif menginterogasinya tentang tugas kepresidenannya dan kaitannya dengan Ikhwanul Muslimin, Intelijen berusaha membuat makar untuk membuktikan bahwa ia melakukan kejahatan termasuk menyerahkan data rahasia negara kepada kelompok Islam, pejabat militer mengatakan kepada Associated Press (AP).
Hanya Intelijen militer Mesir yang memiliki satu-satunya akses kepadanya dan menginterogasinya setidaknya sekali sehari, kadang sampai lima jam dalam sehari, kata para pejabat.
Sepanjang Mursi telah ditolak aksesnya dari media TV dan media lainnya, kata mereka. Mursi telah dipindahkan lokasinya setidaknya tiga kali , dari fasilitas Departemen Pertahanan , dalam kendaraan lapis baja di bawah penjagaan ketat, dan sekarang Mursi berada dalam fasilitas Militer di luar Kairo, kata mereka, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Militer tampaknya belum memutuskan apa yang harus dilakukan dengan informasi yang telah mereka kumpulkan. Namun para pejabat mengatakan data itu bisa digunakan untuk bukti bukti penuntutan sipil nantinya, menuntut tokoh Ikhwan lain atau bahkan untuk melarang organisasi Ikhwanul Muslimin itu sendiri.
Kelompok Ikhwan pernah dilarang selama beberapa dekade, tetapi setelah jatuhnya Mubarak , Ikhwan menjadi kekuatan nyata dan menjadi kelompok pembuat kebijakan dan keputusan di belakang Mursi selama tahun jabatannya.
“Kami-lah yang memungkinkan Hosni Mubarak untuk diadili dan Mubarak adalah salah satu dari kita sendiri, jadi tidak ada yang menghentikan kita dari melakukan hal ini,” kata seorang pejabat militer akrab dengan pemikiran kepemimpinan militer.
Mubarak adalah seorang perwira karir dari angkatan udara disebut-sebut sebagai pahlawan perang sebelum ia menjadi presiden pada tahun 1981. Setelah tahun 2011, ia diadili karena keterlibatannya dalam pembunuhan para demonstran.
Bersambung…