Dalam sebuah wawancara dengan New York Daily News, Associate Professor Ihsan Bagby dari University of Kentucky mengatakan bahwa diskriminasi hanya membangun ketahanan di kalangan Muslim.
“Anda menjadi lebih kuat dengan perlawanan. Saya pikir atmosfer anti-Muslim di segmen tertentu dari ruang publik sebenarnya telah membuat Muslim lebih religius,” katanya kepada Daily News, dilansir di CGTN, Jumat (10/9).
Analis Data untuk Sensus Agama AS Dale Jones juga mengatakan kepada Daily News, bahwa penganiayaan terkadang baik untuk sebuah kelompok agama dalam mendapatkan lebih banyak mualaf.
“Jarang sekali perlawanan menjadi alat yang sangat efektif dalam menghentikan pertumbuhan sebuah gerakan,” kata Jones. [ihram]