Menjelang Iedul Adha, tiga faksi perjuangan rakyat Palestina yakni Popular Front for the Liberation of Palestine (PFLP), Democratic Front for the Liberation of Palestine (DFLP), dan Jihad Islam, menyerukan kembali agar dialog antara HAMAS dengan Fatah sesegera mungkin dilakukan. “Persatuan rakyat Palestina merupakan hal yang sangat penting dan utama. Jika kita bersatu, kita akan kuat menghadapiu musuh dan mengusir penjajah ZIonis-Israel keluar dari Tanah Palestina!” demikian salah satu butir pernyataan mereka.
HAMAS sendiri sudah beberapa kali mencoba mengontak kubu Fatah yang dipimpin Mahmud Abbas. Namun tanggapan yang diterima tidaklah sehangat jika Abbas dikontak Zionis-Israel atau pun AS. Fatah mendiamkan uluran tangan HAMAS dan berkali-kali mengelak diadakannya pembicaraan damai di antaranya keduanya menuju persatuan rakyat Palestina.
Bahkan juru bicara Fatah, Fahmi Az-Za’ari, beberapa hari lalu kepada kantor berita Maan News Agency (MNA) dengan tegas menyatakan jika Fatah tidak akan mau membuka dialog dengan HAMAS. Za’ari juga menyatakan jika pemberitaan sejumlah mediua bahwa HAMAS dan Fatah akan sesegera mungkin membuka dialog itu sebagai hal yang salah besar.
Sejak HAMAS mengambil-alih kewenangan di Jalur Gaza, Presiden Mahmud Abbas dan kelompok Fatahnya menutup diri dan menyatakan sebagai musuh bagi HAMAS. Abbas dan kelompoknya malah secara intensif menghubungi Zionis-Israel dan AS serta melakukan serangkaian pertemuan. AS dan Israel bahkan memberi bantuan kepada Abbas dan kelompoknya berbagai aneka persenjataan untuk memerangi HAMAS.
Selain itu, sejumlah tokoh perjuangan Palestina juga menyatakan langsung kepada eramuslim jika kelompok Abbas merupakan komprador Zionis-Israel dan bekerja demi kepentingan tuannya itu dengan sejumlah bayaran. “Abbas dan kelompoknya, termasuk Dahlan, telah menukar nyawa rakyat Palestina dan Islam dengan uang dollar, ” tegas mereka. (Rizki/MNA)