“Hingga saat ini sudah sebanyak 2.000 warga Inggris berjuang bersama gerilyawan di Suriah dan Irak,” pernyataan seorang anggota parlemen Inggris yang beragama Islam .
Pernyataan ini berbeda dengan pernyataan para pejabat Inggris yang menginformasikan jumlah jihadis asal Inggris dalam jajaran Negara Islam dan kelompok jihad lainnya hanya sekitar 500 orang .
Namun, Khalid Mahmood, Anggota parlemen dari partai Buruh untuk kota Birmingham , konstituen umat Islam terbesar di Kota itu , telah menyatakan jumlahnya empat kali lipat dari jumlah jihadis Inggris yang berperang di wilayah tersebut.
“Pihak berwenang mengatakan ada 500 jihadis Inggris tetapi angka kemungkinannya setidaknya tiga sampai empat kali itu,” katanya. “Saya pikir 2.000 orang merupakan perkiraan yang lebih baik. . ” ujar Khalid.
Bukti dari satu posting di situs jejaring sosial pekan lalu menunjukkan bahwa sebanyak 20 jihadis Inggris telah bergabung dengan IS setiap harinya. Dan pada hari Sabtu itu muncul bahwa dua jihadis asal Inggris – Abu Abdullah al Habashi, 21 tahun , dan Abu Dharda, 20 tahun , keduanya dari London – telah gugur dalam pertempuran di Suriah.
Dilaporkan bahwa Abu Dharda, yang dibesarkan di barat London, pernah diinterogasi oleh polisi anti-terorisme di bandara Inggris dan pihak keamanan memberikan izin mereka untuk melanjutkan perjalanan karena mereka memberi kepuasan alasan untuk perjalanan wisatawan.
Menurut laporan. Abu Dharda, yang berasal dari latar belakang Inggris-Somali, dianggap telah melakukan perjalanan ke Suriah pada Desember 2013, masuk melalui Turki.
Keduanyan diperkirakan telah gugur di kota perbatasan Kobane, dimana IS melawan pasukan Kurdi yang dibantu serangan udara AS.
Abu Abdullah al Habashi diyakini telah membuat komentar yang mendukung IS di media sosial, dan setidaknya ia telah merilis dua video jihad. Ia dibesarkan di London utara dalam keluarga Inggris-Eritrea, dan masuk Islam ketika ia berusia 16 tahun .
Pemerintah Inggris telah menolak untuk mengatakan berapa banyak warga Inggris telah ditangkap di perbatasan Inggris sehubungan dengan perjalanan jihad ke Suriah. (JL/KH)