Puluhan ribu pendukung presiden Mohammad Mursi berkumpul pada hari Jumat di Mesir, berjanji untuk terus berjuang untuk kembalinya Mursi.
Para pengunjuk rasa datang dari seluruh negeri berkumpul di luar halaman Masjid Rabaa al-Adawiya di lingkungan Kota Nasr di Kairo, bersumpah setia kepada Mursi dan mengecam tentara, sambil memegang bendera Mesir dan Al Quran.
Sementara itu, Presiden interim Mansour Mesir Adly, bersama dengan Imam Al-Azhar, menawarkan “rekonsiliasi nasional.”
Seorang juru bicara presiden mengatakan Ikhwanul Muslimin akan ditawarkan posisi di kabinet Mesir,pemerintahan Perdana Menteri Hazem el-Beblawi , seorang pejabat pemerintah mengatakan kepada kantor berita Mesir , menurut The Associated Press.
“Kami akan terus melawan. Kami akan tinggal satu atau dua bulan, atau bahkan satu atau dua tahun. Kami tidak akan meninggalkan tempat ini sampai presiden kita, Mohammad Mursi, datang kembali, “Safwat Hegazi, seorang ulama yang berpengaruh mengatakan pada pertemuan itu, menurut AFP.
Hegazi menuntut Mursi diaktifkan kembali, bahwa pemilihan parlemen segera diadakan dan membentuk sebuah komite untuk mengawasi rencana rekonsiliasi nasional.
Ribuan massa juga berkumpul di luar Universitas Kairo, diawasi oleh pasukan keamanan.
Pasukan militer bertahan di posisi sekitar satu kilometer jauhnya dari para demonstran untuk menghindari konfrontasi langsung, menurut The Associated Press.
Meskipun didera protes, pemerintah sementara Mesir terus memulai pemerintahan barunya dengan dukungan sumbangan belasan Milyar US Dollar dari negara-negara Teluk untuk menopang perekonomian
Uni Emirat Arab, Kuwait dan Arab Saudi telah memberikan bantuan $ 12 milyar paska Mursi digulingkan.
Ikhwanul Muslimin saat ini dalam tekanan di negeri ini, dengan banyak pemimpin mereka ditangkap setelah penggulingan presiden Mursi digulingkan pada tanggal 3 Juli. Ikhwan dan pendukungnya menganggap hal itu sebagai kudeta militer.(Arby/Dz)