Jubir Presiden: Tidak Ada Alasan untuk Lakukan Perubahan Perjanjian Damai dengan Israel

Jubir Presiden: Tidak Ada Alasan untuk Lakukan Perubahan Perjanjian Damai dengan Israel

Mesir melihat tidak ada alasan untuk membuat perubahan pada perjanjian damai dengan Israel, kata juru bicara kepresidenan Yassir Ali mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh surat kabar negara al-Ahram Kamis kemarin (27/9).

“Tidak ada kebutuhan untuk saat ini untuk mengubah perjanjian Camp David,” kata Ali yang mendampingi Presiden Muhammad Mursi di New York untuk pertemuan Majelis Umum PBB.

Pada tahun 1979, Mesir menjadi negara Arab pertama yang menandatangani perjanjian damai dengan Israel.

Negara Yahudi itu melihat dengan penuh keprihatinan pada saat Islamis melompat ke garis depan politik setelah pemberontakan rakyat yang berhasil menggulingkan Presiden Hosni Mubarak.

Mursi, yang muncul dari Ikhwanul Muslimin, telah berulang kali mengatakan ia akan menghormati perjanjian internasional yang ditandatangani oleh Kairo dengan Tel Aviv.

Tetapi Mursi juga mengatakan ada ruang untuk merevisi perjanjian.

Pada hari Minggu lalu, Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman menolak ide dari setiap perubahan perjanjian damai Israel-Mesir.

“Tidak ada kemungkinan sedikit pun bahwa Israel akan menerima modifikasi dari perjanjian damai Mesir dengan Israel,” kata Lieberman kepada radio publik Israel. “Kami tidak akan menerima perubahan dari perjanjian Camp David.”

Laporan itu muncul di tengah ketegangan antara Mesir dan Israel, terutama atas masalah keamanan di semenanjung Sinai, di mana angkatan bersenjata Mesir telah meluncurkan sebuah kampanye yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk membasmi militan Islam.(fq/afp)