Perkembangan Irak, seolah tenggelam dengan berita-berita hangat seputar agresi brutal Israel ke Libanon. Sekarang, di Irak, orang bisa dengan mudah jadi polisi, tentara bahkan jadi anggota pasukan AS- tinggal pilih.
Tapi jangan curiga dulu, itu hanya bagian dari promosi para pedagang pakaian di Irak, yang menjajakan barang jualannya. Karena ternyata mereka juga menjual baju-baju seragam polisi dan tentara yang bisa dibeli bebas.
"Tentara Irak, polisi, kementerian dalam negeri, tentara AS-pilih saja! Kami punya semua seragamnya," kata seorang penjual di kawasan Tahrir Square, Baghdad.
Seragam berbentuk T-Shirt harganya 3,25 dollar, celana panjang 5,50 dollar dan ‘tanda pengenal’ yang bisa dililitkan ditangan harganya 1 dollar. Jadi, jika seseorang ingin menyamar seperti tentara, hanya butuh uang sekitar 10 dollar. Kalau ingin ditambah dengan tanda pengenal tertentu, lencana dari unit tertentu atau tanda pangkat, tinggal tambah dana sebesar 15 sen sampai 1 dollar.
Di Irak, orang juga bisa dengan mudah membeli medali-medali asli di toko-toko yang ada di hotel-hotel besar.
Bebasnya penjualan pakaian-pakaian seragam model tentara ini, membuat pejabat militer Irak khawatir. Pasalnya, baju-baju seragam itu bisa disalahgunakan oleh kelompok-kelompok tertentu untuk melakukan tindak kejahatan.
"Saya menyesalkan, pakaian militer bisa dijual bebas di pasar atau diimpor," kata Mayor Jenderal Abdul Aziz Muhammad dalam sebuah briefing pekan kemarin.
"Kami akan mengimpor pakaian seragam baru, yang akan didistribusikan ke unit-unit kami dan tidak seorangpun yang bisa mendapatkannya, serta sulit ditiru," sambungnya.
Di awal operasi keamanan di Baghdad selama satu bulan ini, pemerintah menyatakan bahwa polisi dan anggota unit militer akan mengenakan seragam yang tidak bisa ditiru.
Masalah ini sempat menimbulkan perdebatan, apakah seragam baru akan menyelesaikan persoalan. Karena dari para pedagang diketahui, mereka menjual barang tiruan dan barang asli, yang mereka dapatkan dari para tentara dan polisi itu sendiri.
"Ini berasal dari berbagai unit yang menjual pakaian seragam mereka," kata seorang pedagang.
Seorang mayor yang bekerja di kementerian dalam negeri Irak, kedapatan sedang berjalan menyusuri pasar. Pada kantor berita AFP, sang mayor mengatakan bahwa ia ingin menjual seragam barunya dan membeli seragam bekas. Dengan begitu, ia bisa mendapat sedikit keuntungan antara 20 sampai 30 dollar dari penjualan seragam barunya.
Di Irak, gaji seorang tentara dan polisi bervariasi antara 250 sampai 400 dollar per bulan, tergantung pangkatnya. Gaji tentara biasanya lebih besar dan selalu dinaikkan dibandingkan dengan gaji polisi.
"Kami membeli seragam baru dengan harga 20 sampai 25 dollar, kemudian kami jual lagi dengan harga 40 dollar. Harga tergantung pada seragam apa yang dijual.Harganya bisa murah," kata seorang penjual.
Penjual itu bercerita, suatu saat pernah kejadian, seorang anggota militer menjual 60 seragam sekaligus. Tapi esok harinya ada operasi. "Mereka ingin barangnya kembali. Maka, aturannya, kami menyimpan seragam-seragam itu di suatu tempat," tuturnya.
Sementara itu, harga seragam militer AS cukup mahal di pasaran, sekitar 70 dollar per seragam. Para penjual, biasanya mendapatkannya dari warga lokal yang pernah bekerja menjadi penerjemah di pasukan AS.
Yang agak mahal biasanya sepatu boot tentara. "Sepatu boot Amerika yang paling bagus. Bukan tiruan!" teriak seorang pedagang. (ln/middleeastonline)