Tanpa ada gangguan oleh pihak negara barat , memuluskan keberhasilan pemberontakan Syiah atas pemerintahan Sunni Yaman. Para pendukung pemberontak Syiah Houthi mengadakan perayaan pada hari Senin atas jatuhnya ibukota Yaman – Sana’a oleh kelompok Syiah, perayaan itu dilakukan hanya sehari setelah penandatanganan kesepakatan pembagian kekuasaan untuk mengakhiri krisis di negara itu.
Koresponden Al Arabiya di Yaman melaporkan pada hari Senin bahwa Syiah Houthi “menduduki” kediaman petinggi militer Yaman, Mayjen. Ali Mohsen al-Ahmar yang memimpin tentara elit Divisi 1 Lapis Baja.
“Para pemberontak mengatakan mereka sedang “mempersiapkan “ledakan” atas rumah tersebut,” tambah koresponden.
Insiden itu terjadi sehari setelah Presiden Yaman Abd Rabbu Mansour Hadi menandatangani kesepakatan dengan pemberontak Syiah Houthi untuk mengakhiri krisis di negara Arab itu.
Kesepakatan yang dibuat , menetapkan bahwa pemerintah saat ini harus segera mengundurkan diri dan diganti dengan pemerintahan baru , kesepakatan itu ditandatangani di hadapan Utusan Khusus PBB untuk Yaman , Jamal Benomar, yang mengatakan presiden akan menunjuk penasihat politik Houthi sebagai bagian kepemimpinan negara dari perjanjian itu.
Kekerasan di Yaman mencapai puncaknya pada hari minggu , setelah pemberontak Syiah Houthi menguasai pos-pos strategis, termasuk markas pemerintah dan militer.
Bahkan, para pemberontak mengendalikan kompleks polisi militer, kantor berita Yaman mengatakan.
Para pejabat Yaman memperkirakan bahwa lebih dari 100 orang tewas dalam pertempuran tersebut , yang sebagian besar terkonsentrasi di kota Sanaa utara.(Arby/Dz)