Pemimpin besar Iran Ayatullah Ali Khameni dalam siaran di televisi nasional Iran mengancam bahwa Iran akan balas menyerang kepentingan-kepentingan AS di seluruh dunia, jika negeri Paman Sam itu berani melakukan serangan apapun ke Iran.
"Amerika harus tahu, jika mereka menyerang Iran, sangat mungkin akan membahayakan kepentingan-kepentingan AS di seluruh dunia. Bangsa Iran akan merespon setiap serangan dengan serangan intensitasnya dua kali lipat lebih besar," kata Ali Khameni, Rabu (26/4).
Ia melontarkan ancaman itu menjelang usainya laporan yang akan dibuat IAEA, tentang apakah Iran memenuhi permintaan Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan pengayaan uraniumnya. Laporan itu rencananya akan diserahkan pada hari Jumat besok.
Jika hasil laporan IAEA menyebutkan bahwa Iran telah mengabaikan permintaan Dewan Keamanan, maka AS didukung oleh Inggris dan Perancis akan mendorong PBB untuk menjatuhkan sangsi pada Iran. Namun dua anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang memiliki hak veto yaitu Rusia dan China, sudah menyatakan menentang sangsi berupa embargo apapun.
Ketua energi nuklir Iran, Gholamreza Aghazadeh telah melakukan pembicaraan dengan ketua IAEA, Muhammad ElBaradei di Wina pada Rabu kemarin. Menurut Kepala Deputi Organisasi Energi Atom Iran, Muhammad Saidi, pembicaraan yang berlangsung sangat membesarkan hati bahwa kedua belah pihak berupaya mencari penyelesaian bagi masalah-masalah yang muncul.
Sebelumnya, Iran sudah menegaskan akan memutus hubungan dengan IAEA jika sangsi dijatuhkan atas Irak. Para diplomat mengatakan, pemutusan hubungan itu bisa berarti penarikan mundur Iran dari kesepakatan non proliferasi (NPT).
Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad mengatakan, "Kami berharap IAEA memenuhi kewajiban-kewajiban mereka, sehingga tidak perlu bagi Republik Islam Iran untuk mempertimbangkan kembali hubungannya dengan NPT dan IAEA."
IAEA sendiri telah menyatakan, selama tiga tahun melakukan investigasi, mereka masih belum bisa memastikan bahwa tujuan program nuklir Iran sepenuhnya untuk kepentingan damai, meski IAEA tidak menemukan bukti kuat tentang kaitan program nuklir Iran dengan program militernya.
Sekarang ini, informasi yang sedang dicari IAEA antara lain, status riset yang dilakukan Iran terhadap mesin pengolahan P-2 yang mampu melakukan pengayaan uranium lebih cepat dari pada mesin pengolahan P-1 yang sekarang dioperasikan. (ln/aljz)