Kelompok pejuang Palestina Jihad Islam menuding Israel telah 15 kali melakukan pelanggaran selama seminggu sejak kesepakatan gencatan senjata di Jalur Ghaza.
Pelanggaran yang dilakukan Israel, menurut Jihad Islam, mulai dari pengintaian, menerbangkan pesawa-pesawat tempur F-16-nya di atas wilayah Ghaza dan melakukan penembakan terhadap para nelayan dan petani Palestina. Jihad Islam yang memantau situasi di perbatasan mendapatkan informasi pelanggaran itu berdasarkan laporan-laporan yang masuk pada mereka.
Juru Bicara Jihad Islam, Davoud Shahab, Kamis (26/6) mengatakan, tembakan roket ke wilayah Israel yang mereka lakukan kemarin adalah tindakan balasan atas operasi militer Israel di Tepi Barat. "Tembakan roket itu sebagai peringatan pada Israel agar menghentikan agresinya di Tepi Barat maupun Jalur Ghaza, " kata Shahab.
Ia juga mengingatkan, bahwa Israel selama lima hari ini masih menutup perbatasan-perbatasan di Jalur Ghaza. Jihad Islam beranggapan sejak kesepakatan gencatan senjata di Jalur Ghaza tercapai, situasi di Jalur Ghaza masih tetap sama, barang-barang kebutuhan masih tetap tidak bisa masuk ke Jalur Ghaza.
Meski demikian, Jihad Islam hari Kamis kemarin menyatakan komitmennya pada Hamas untuk menghormati gencatan senjata. (ln/presstv)