Nah yang menariknya, Dassault Rafale merupakan pesawat tempur yang diminati Menteri Pertahanan Udara, Letnan Jenderal (purn) Prabowo Subianto.
Mantan Panglima Kostrad dan Danjen Kopassus itu pernah menyebut ingin membeli pesawat tempur ini untuk memperkuat pertahanan udara Indonesia. Malah beliau ingin memborong 48 unit sekaligus dalam pengadaan alutsista Tentara Nasional Indonesia.
Untuk diketahui sejauh ini baru Tentara Nasional Libya alias LNA yang mengklaim melakukan penyerangan itu. Namun, Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu memiliki pandangan berbeda.
Mevlut Cavusoglu dengan tegas menuduh Prancis sebagai dalang dari serangan itu. Menurut Mevlut Cavusoglu, militer Prancis mulai menyerang pasukan Turki di Libya setelah pemimpin Tentara Nasional Libya (LNA), Jenderal Khalifa Haftar mulai terdesak akibat kehilangan beberapa kota strategis dalam perang melawan pasukan Pemerintah Nasional Kesepakatan (GNA).
Serangan berlangsung sangat cepat dengan 9 target peledakan. Serangan menyebabkan 7 tentara Turki tewas dengan 4 di antaranya adalah perwira perang. Serangan juga menyebabkan salah satu sistem pertahanan udara hancur. (*end)