Dua minggu setelah Anders Breivik melakukan pembunuhan massal di Oslo (Norwegia), dan melarang Partai Sayap Kanan, kemudian Kementerian Dalam Negeri Pemerintah Federal Jerman, mengatakan, bersama dengan perwakilan pemerintah negara bagian Jerman lainnya, nampaknya akan mengambl tindakan politik yang melarang Partai Sayap Kanan di Jerman, NPD (Partai Demokrasi Nasional).
Kelompok ekstrim "Sayap Kanan", di mana para pendukungnya telah melakukan tindakan kekerasan terhadap imigran. Sebuah jajak pendapat baru-baru ini, bahwa hampir 70% rakyat Jerman mendukung larangan terhadap kelompok kontroversial, dan menurut laporan Kementerian Dalam Negeri, 11 dari 16 negara bersedia untuk membahasnya.
Politisi oposisi, mengatakan, "Saya senang bahwa negara-negara bagian lainnya telah mendukung larangan terhadap NPD, dan akan dimulai dari kota Hamburg," kata Michael Neumann, Menteri Dalam Negeri Hamburg. Sigmar Gabriel dari oposisi SPD kepada Bild am Sonntag bahwa ia mendukung larangan tersebut karena NPD itu "pengacau-ekstrim", dan tidak harus didukung oleh dana para pembayar pajak.
Kanselir Merkel, mengatakan bahwa pemerintah masih hati-hati, menghindari terjadinya komplikasi atau bisa menjadi kampanye negatif NPD terhadap pemerintah. Menurut pernyataan yang dirilis pada hari Jumat, pemerintah "masih berpijak pada pandangan bahwa telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir untuk melarang NPD", ujarnya.
Tetapi, usaha-usaha sebelumnya untuk menghentikan terhadap 6.600 calon NPD telah gagal. Pada tahun 2001, pemerintah Kanselir Gerhard Schröder yang mencoba melarang NPD, dengan alasan bahwa "Sayap Kanan" yang mempunai ideologi partai yang ekstrim, dan melanggar konstitusi Jerman.
Namun pengadilan Jerman tertinggi menggagalkannya. Karena pengadilan hanya mau dengan bukti-bukti, dan kalangan partai politik di Jerman bersepakat bahwa NPD harus dilarang, tetapi usaha itu gagal di tahun 2003, dan kasus itu telah menimbulkan kecemasan, ujar," Kata Jorg Forbrig, seorang analis di Marshall Fund Jerman di Berlin.
"Di balik kekhawatiran mungkin merupakan pengakuan bahwa pengawasan yang ketat dan infiltrasi partai oleh layanan keamanan – alasan mengapa mahkamah konstitusi menolak larangan pada tahun 2003 -. Terus yang benar sampai hari ini", tambahnya.
"Ideologi kelompok Sayap Kanan seperti NPD sangat berbahaya, cenderung melakukan kekerasan, xenophobia, dan mengancam n multi-etnis dari masyarakat Jerman," kata Hajo Funke dari Free University of Berlin. Funke mengatakan Jerman masih menjadi tempat "Gerakan berbahaya Neo-Nazi", ujarnya.
Sebelumnya pemerintah Norwegia telah melarang partai Sayap Kanan, yang mengancam multikulturalisme, dan itu bersamaan dengan tindakan Anders Breivik, yang melakukan pembantaian yang menewaskan lebih 90 orang. (mas/tm)