Eramuslim.com -Presiden Mesir Abdel Fattah Al Sisi yang pro Zionis telah bertemu dengan sejumlah mantan tokoh Ikhwanul Muslimin untuk membahas cara-cara menghadapi gerakan Islam di negara-negara Afrika Utara. Sejumlah mantan pejabat Ikhwanul Muslimin, yang telah menjadi kritikus vokal terhadap kelompoknya dahulu itu, antara lainTharwat Al-Kherbawy, Kamal El-Helbawy dan Mokhtar Nouh.
Berbicara kepada Asharq Al-Awsat, pengacara Kherbawy yang telah menulis sejumlah buku yang mengisahkan saat ia masih berada di Ikhwanul Muslimin, mengatakan, “Presiden Sisi bertemu dengan kami karena kami memiliki pengalaman langsung dari proyek ekstremis Islam”.
“Kami telah melakukan sejumlah studi dan banyak penelitian tentang menghadapi ekstremis dan teroris ideologi, dan ini adalah apa yang kita diajukan kepada presiden,” tambahnya.
Namun Kherbawy membantah bahwa pertemuan ini adalah untuk membahas kebijakan masa depan yang ditujukan khususnya terhadap mantan kelompoknya. Pertemuan itu terjadi sebagai bagian dari upaya Mesir untuk menekan ekstrimisme Islam di negara itu. Departemen Mesir Wakaf (Wakaf Keagamaan) mengeluarkan keputusan tahun lalu untuk memaksakan kontrol yang lebih ketat pada masjid di negara itu, termasuk melarang ulama yang belum lulus dari Al Azhar.
Otoritas keagamaan tertinggi di Mesir, juga telah memainkan peran yang lebih menonjol dalam beberapa hari terakhir dalam memerangi wacana ekstremis dan mempromosikan toleransi beragama.(rz)