Mantan Komandan pasukan Serbia Bosnia, Jenderal Ratko Mladic, diekstradisi ke Den Haag, dan akan diadili atas kejahatan kemanusiaan dan genosida.
Mantan Komandan pasukan Serbia Bosnia, Mladic (69), Selasa tiba tempat penahanan di kota Scveningen Belanda, dan selanjutnya akan menghadapi dakwaan melakukan kejahatan kemanusiaan, dan melakukan pembantaian atas ribuan Muslim Sebrenecia. Pengadilan terhadap para penjahat perang itu didukung oleh PBB.
"Mladic, ditangkap dan ditahan pihak berwenang Serbia pada Kamis, 26 Mei 2011. ICC (Pengadilan Kriminal Internasional) untuk bekas Yugoslavia (ICTY), mengumumkan, tentang ekstridasi penjahat perang bekas Yugoslavia, Jenderal Ratco Mladic. Komandan Pasukan Serbia Bosnia itu, berada dalam satu tahanan dengan pemimpin Serbia Radovan Karadzic, yang sedang diadili.
Di Beograde, Menteri Kehakiman Serbia , Snezana Malovic, mengatakan ekstradidi terhadap Mladic sebagai bukti komitmen Serbia terhadap komitmen moral", ujarnya.
"Mladic telah melakukan kekejaman yang yang luar biasa, dan memerintahkan pasukan Serbia membantai Muslim Bosnia, dalam perang yang berlangsung tahun 1992-95. Mladic memerintahkan pembantaian terhadap Muslim di Srebrenica.
Di mana sekitar 8.000 Muslim pria dan anak laki-laki ditangkap dan dibunuh, serta melakukan pengepungan yang panjang selama 44 bulan terhadap kota Sarajevo, serta diperkirakan lelbih 10.000 orang tewas.
Saat-saat kemampuan pasukan Muslim Bosnia akan mencapai kemenangannya atas pasukan Serbia, tiba-tiba Amerika Serikat menghentikan perang, dan membawa Serbia ke meja perundingan dan menyelamatkan rezim pembantai Muslim itu, dan berunding di Dayton. Inilah sejarah kelam Barat, yang menghetikan pasukan Muslim, yang telah mencapai titik balik melawan Serbia.(mh/aljz)