Perdana Menteri Mesir yang baru Essam Sharaf yang baru diangkat telah mengangkat Menteri Dalam Negeri Mesir yang baru Jenderal Mansour el-Essawi. El-Essawi menggantikan Al-Adl yang sekarang ini menghadapi pengadilan di Mesir, atas segala kejahatan selama pemerintahan rezim Mubarak.
Essam Sharaf juga mengangkat mantan seorang hakim Nabil El Arabi sebagai Menteri Luar Negeri Mesir yang baru, menggantikan Abul Geit yang merupakan kroninya Mubarak.
Para oposisi menuntut pemerintahan yang baru harus bersih dari semua unsur pejabat dari masa pemerintahan Husni Mubarak. Gerakan kelompok oposisi masih berlanjut, dan mereka menuntut agar pemerintahan yang baru harus bersih dari semua unsur-unsur pejaba lama, yang menjadi kroni Mubarak.
Pengumuman penunjukkan Menteri Dalam Negeri, sesudah sejumlah oposisi yang mendatangi sejumlah bangunan gedung yang menjadi kantor kementerian dalam negeri dan aparat keamanan di Cairo dan Alexandria, Sabtu. Para oposisi marah karena mendapatkan kabar, bahwa kementerian dalam negeri telah menghacurkan sejumlah dokumen pentintg untuk menghilangkan bukti-bukti kejahatan yang telah mereka lakukan. Komisi Hak Asasi Manusia telah meminta dokumen-dokumen dari kementerian dalam negeri untuk mempelajari bukti-bukti dari dokumen tentang kejahatan yang terjadi selama pemerintahan rezim Mubarak.
Para aktivis oposisi menuntut sejumlah posisi kunci dalam kabinet yang baru, terutama pos-pos yang penting dan strategis dibidang politik, seperti menteri dalam negeri, pertahanan, kehakiman, serta menteri luar negeri, mutlak harus orang baru, yang bukan lagi menjadi kroni Mubarak. (mh/aljz)
Para aktivis oposisi menuduh 500.000 aparat keamanan dalam negeri Mesir, terlibat dalam aksi pelanggaran hak asasi berat, selama pemerintahan Mubarak yang berlangsung selama 30 tahun. Karena itu, mereka yang menjadi pejabat baru di kementerian dalam negeri, harus orang yang bersih tidak terlibat dalam kejahatan pelanggaran HAM di masa lalu. (mh/aljz)