Jenderal AS, David Petraus : Jika AS Serang Mujahidin Irak , Maka AS Menjadi Mesin Perang Syiah

Former CIA director David H. Petraeus speaks at the University of Southern California in Los AngelesJenderal AS , David Petraeus  yang pernah memimpin pasukan AS di Irak  mengatakan seharusnya AS tidak  kembali ke Irak , walauoun hanya  serangan udara.

Komentar dari Jenderal David Petraeus ini , yang juga pernah memimpin pasukan AS di Mosul – kota terbesar kedua di Irak yang jatuh ke mujahidin  minggu lalu .

Petraeus membuat pernyataan atas nama  dirinya sendiri mempertanyakan kebijakan Obama  yang katanya mempertaruhkan akan adanya  kebencian dari masyarakat minoritas Muslim Sunni di Baghdad.

Petraeus memperingatkan bahwa Washington berisiko menjadi “kekuatan udara untuk milisi Syiah,” jika AS  menyetujui permintaan dukungan dari Perdana Menteri Syiah Nuri al-Maliki, setelah ISIS  menguasai kota  Mosul.

Mantan kepala Central Intelligence Agency  (CIA) ini mengatakan harus ada perubahan radikal politik di Baghdad untuk mencerminkan  multi-konfesional, multi-etnis sebelum kemungkinan intervensi AS dilakukan.

“Jika harus ada dukungan AS untuk Irak, itu harus dukungan bagi pemerintah Irak yang merupakan pemerintahan dari semua orang dan semua  perwakilan dari semua elemen Irak,” katanya.

“Jangan sampai  Amerika Serikat menjadi kekuatan udara untuk milisi Syiah, atau Syiah pada pertarungan dengan Muslim  Sunni.”

Pemerintah Syiah dukungan Amerika di Baghdad telah menjadi sasaran  serangan dalam 10-hari- terakhir oleh mujahidin Muslim Sunni yang telah menguasai Irak utara dan utara-tengah, termasuk Mosul, sebuah kota yang dihuni  dua juta orang.

“Jika Amerika  mendukung (Irak), maka akan mendukung pemerintah Syiah melawan ekstrimis, dan akan  menjadi perang saudara sektarian,” katanya dalam konferensi di London, ia katakan rabu kemarin. (Arby/Dz)