Ribuan aktivis berkumpul di Kairo Tahrir Square pada hari Jumat kemarin (8/6) untuk menunjukkan penolakan mereka terhadap calon presiden Ahmad Syafiq menjelang pemungutan suara putaran kedua, dengan mengatakan mereka tidak ingin diperintah oleh seorang pria mantan militer.
Beberapa dari mereka merupakan pendukung Muhammad Mursi calon presiden dari Ikhwanul Muslimin.
Para demonstran marah atas keterkaitan Syafiq dengan pemimpin terguling Hosni Mubarak di Mesir. Keduanya adalah mantan komandan angkatan udara dan Mubarak menunjuk Syafiq sebagai perdana menteri tak lama sebelum digulingkan.
16-17 Juni adalah putaran kedua pemungutan suara menjadi langkah terakhir sebelum militer, yang mengambil alih kekuasaan ketika Mubarak diusir, secara resmi menyerahkan kepada presiden baru pada tanggal 1 Juli. Dan akan menandai akhir dari transisi kekuasaan yang diwarnai aksi protes, pertengkaran politik dan terkadang pertumpahan darah.
Para pengunjuk rasa juga menuntut pengadilan ulang kedua dan penegakan hukum yang disahkan oleh parlemen yang tidak diimplementasikan di mana pejabat era Mubarak dilarang dari berpartisipasi dalam politik. Mahkamah konstitusi sendiri baru akan memutuskan keabsahan hukum tersebut pada 14 Juni mendatang.(fq/wb)