Jelang Pemilu Legislatif, Pemerintah Mesir Tangkap 200 Anggota Al-Ikhwan

Lagu lama. Menjelang pemilu, seperti yang sudah-sudah aparat keamanan Mesir menyisir para aktifis Islam Al-Ikhwan Al-Muslimun. Mereka diciduk dari berbagai tempat dan dijebloskan ke penjara.

Hari Rabu kemarin (20/2), lebih dari 100 orang Al-Ikhwan ditangkap. Hingga jumlah total mereka yang ditangkap sejak 4 Februari tahun ini, berjumlah lebih dari 200-an orang. Mayoritas mereka adalah tokoh-tokoh masyarakat yang kemungkinan besar masuk dalam pencalonan anggota legislatif dalam pemilu yang akan digelar bulan April mendatang.

Menurut para pimpinan Al-Ikhwan, aksi penangkapan itu memang jelas-jelas mengarah pada penggembosan terhadap keterlibatan Al-Ikhwan dalam pemilu. Kepada Reuters, sebuah sumber Al-Ikhwan mengatakan, ”Ada minimal 101 anggota Al-Ikhwan yang ditangkap dari tujuh distrik kemarin. Di Kairo, Aljeza, Qalybiya, Alminya, Asiyuth, Sohag, dan Al-Wadi Al-Jadid.” Sementara sumber pemerintah Mesir mengatakan pihaknya menangkap 85 orang anggota Al-Ikhwan.

Al-Ikhwan memuat daftar anggotanya yang ditangkap melalui internet. Termasuk dalam daftar itu adalah para dosen, dokter, guru sekolah dan karyawan di sejumlah perusahaan. Hingga saat ini, menurut laporan Al-Ikhwan, total ada 525 anggotanya yang mendekam di penjara Mesir.

Al-Ikhwan adalah kelompok dakwah sekaligus kelompok oposisi yang menduduki seperlima kursi legislatif di parlemen Mesir. Keberadaan mereka sangat menjadi ancaman bagi Partai Nasional Demokratik yang merupakan partai pemerintah. “Penangkapan yang dilakukan terakhir ini memang sangat terkait dengan pemilu. Ini sudah sangat jelas, sejelas sinar matahari, ” ujar Kepala Biro Politik Al-Ikhwan Isham Arayan kepada Reuters. (na-str/iol)