Jelang Pemilu, Dua Partai Islam Terbesar di Malaysia Umbar Isu Agama

Isu-isu agama menjadi alat untuk partai-partai Islam konservatif di Malaysia untuk mendapatkan dukungan suara rakyat menjelang pemilu di negeri Jiran itu.

Pan Malaysian Party (PAS) dalam kampanyenya di negara bagian Kelantan, berjanji akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kelantan. Yang unik, partai itu berjanji akan menyediakan jasa perjodohan bagi kaum perempuan usia tua dan menurunkan harga mahar perkawinan, dalam manifesto politiknya.

"Kami akan memberikan banyak manfaat, seperti memberikan jasa perjodohan dan menurunkan harga mahar perkawinan, " kata Deputi Presiden PAS Nasharuddin Mat Isa.

Padahal salah seorang ketua PAS pernah menimbulkan kontroversi di Malaysia beberapa waktu lalu, gara-gara melontarkan pernyataan bahwa perempuan yang berwajah jelek harus diprioritaskan dalam lapangan pekerjaan yang melayani kepentingan publik, karena perempuan yang berwajah cantik bisa mendapatkan suami yang kaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dalam pemilu Malaysia yang rencananya akan digelar tanggal 8 Maret mendatang, agar bisa mempertahankan kekuasaannya di wilayah Kelantan, PAS harus bersaing keras dengan Partai United Malays National Organization-UMNO, yang merupakan partai terbesar di Malaysia dan pelopor terbentuknya pemerintahan koalisi pimpinan Perdana Menteri Abdullah Ahmad Badawi.

PAS berhasil memegang kendali di Kelantan dan Trengganu, ketika unggul dalam pemilu tahun 1999. Namun, ketatnya partai ini menerapkan hukum Islam dan kampanyenya untuk menjadikan Malaysia sebagai negara berbasiskan agama, membuat PAS kehilangan kekuasaannya di wilayah Trengganu pada pemilu tahun 2004.

Analis politik di Malaysia Ooi Kee Beng menilai, baik PAS maupun UMNO sama-sama mengumbar isu-isu agama untuk memperebutkan suara rakyat dalam pemilu bulan Maret mendatang. Cara kedua partai ini mengedepankan isu-isu agama dalam kampanyenya, menurut Beng, bahkan terkadang terlalu berlebihan.

"UMNO dan PAS sedang terlibat sebuah pertempuran untuk menunjukkan bahwa ‘saya lebih Islami dari mereka’", " ujar Kee Beng.

Awang Adek Hussin, seorang deputi menteri dari Partai UMNO dalam kampanyenya di Kelantan menjanjikan akan membangun masjid lebih banyak lagi di wilayah itu. "Trengganu sudah membangun 67 masjid baru dalam kurun waktu empat tahun. Di Kelantan, selama 18 tahun otoritas pemerintahan yang berkuasa tanpa membangun satu masjid pun, " tukas Adek Hussain menyindir Partai PAS yang memegang kendali pemerintahan di Kelantan. (ln/iol/al-arby)