Pasukan Presiden Bashar al-Assad menggunakan tank berat dan menembakkan roket di pinggiran kota Damaskus pada hari Kamis ini (24/10), menewaskan lima orang, aktivis oposisi mengatakan, sehari sebelum gencatan senjata yang ditengahi PBB mulai berlaku hari Jumat besok.
Pertempuran di Harasta, sebelah timur laut Damaskus, meletus setelah pemberontak menyerbu dua hambatan militer di pinggir kota besar, yaitu di jalan raya utama yang menghubungkan ibukota ke utara negara itu, kata mereka.
“Harasta sedang diserang oleh tank dan peluncur roket dikerahkan di jalan raya. Para pemberontak memasang hambatan dan tidak tampak tentara akan dapat memasuki kota saat ini,” kata Muhammad, seorang warga Damaskus, melalui sambungan telepon.
Ia mengacu pada serangan lapis baja terakhir oleh pasukan loyalis ke Harasta sebulan lalu, yang oposisi mengatakan telah menewaskan 70 orang.
Harasta adalah salah satu dari wilayah besar Muslim Sunni di pinggiran ibukota Suriah yang berada di garis depan dari pemberontakan 19-bulan melawan Assad.
Kelompok aktivis oposisi kepada media menggambarkan kota Harasta sebagai “zona bencana” setelah penembakan itu.
“Sebuah hambatan dibentuk di samping toko roti utama. Tidak ada air, tidak ada makanan, tidak ada obat dan pemadaman listrik yang berkepanjangan,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Warga lainnya dari Damaskus mengatakan suara mortir yang menargetkan Harasta terdengar dan bisa didengar dari pusat ibukota.
Pada hari Rabu, seorang mediator Liga Arab untuk konflik Suriah mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa Assad telah menerima gencatan senjata untuk liburan Idul Adha yang di mulai pada hari Jumat.(fq/afp)