Musim pertandingan sepakbola Bundesliga akan dimulai Jumat (5/8). Sejumlah atlet sepakbola yang kebetulan muslim, menghadapi dilema karena musim pertandingan bertepatan dengan bulan suci Ramadan yang mewajibkan semua muslim untuk berpuasa.
Pesepakbola Prancis Franck Ribery yang masuk Islam pada tahun 2002, tetap berpuasa pada pekan ini, tapi memutuskan untuk tidak berpuasa pada saat pertandingan. Namun pesepakbola Hamburg, Anis Ben Hatira memutuskan akan tetap berpuasa pada musim kompetisi.
Berpuasa pada musim pertandingan memang dilematis bagi pesepakbola muslim, karena pada saat itu mereka membutuhkan stamina yang kuat. Terkait dilema ini, Dewan Sentral Muslim Jerman (ZMD) memberikan pedoman untuk membantu para pesepakbola membuat keputusan.
Kepala ZMD Aiman Mazyek mengatakan, para atlet sepakbola yang tidak bisa berpuasa saat Ramadan karena harus bertanding, bisa mengganti puasanya usai musim pertandingan. Ia mengaku bahwa dilema ini cukup sulit, "karena muncul pertanyaan apakah para atlet sepakbola itu menganggap olahraga lebih penting daripada keyakinan agama mereka."
"Ini pertanyaan yang umum dialami oleh banyak pesepakbola dan keluarga mereka," ungkap Mazyek.
Klub sepakbola SSV Frankfuert sempat memicu kontroversi dua tahun yang lalu, ketika tiga pemainnya yang muslim menerima surat peringatan karena berpuasa saat Ramadan tanpa meminta izin dari klub tersebut. Kontroversi itu membuat nama SSV Frankfuert tercoreng. Namun pada saat yang sama, ZMD akhirnya melakukan kesepakatan bersama dengan Federasi Sepakbola Jerman (DFB) dan Liga Sepakbola Jerman (DFL) tentang pesepakbola yang berpuasa saat Ramadan.
Pemain klub sepakbola Bayer Leverkusen, Omer Toprak mengatakan, biasanya ia tetap menjalankan puasa Ramadan, "tapi hal itu tidak kompetibel lagi dengan prinsip-prinsip sepakbola yang harus menampilkan peforma yang tinggi," ujar Toprak.
Teman satu timnya, Karim Bellarabi menyatakan belum memutuskan apakah akan tetap berpuasa saat musim pertandingan nanti. Sedangkan pemain tim Hertha Berlin, Tuney Torum menyatakan tidak akan berpuasa dulu saat musim pertandingan. (kw/mc/ie)