Para sejarawan mengklaim perbudakan di Kanada memang benar-benar ada. Kendati demikian tidak menerima perhatian ilmiah sehingga tidak terlalu banyak hal yang bisa dikulik dari sana. Berkenaan dengan Muslim Afrika yang mencari kebebasan di Kanada, Mahommah Baquaqua bisa dijadikan salah satu contohnya.
Terlahir dari keluarga Muslim yang taat di Afrika Barat, Mohammah Baquaqua diperbudak sejak masih muda di Brazil. Ia kemudian dikirim ke Amerika Serikat hingga akhirnya mendapatkan peluang emas untuk meraih kebebasan.
Pada saat itu, Mohammah menetap untuk beberapa waktu di Chatam, kota kecil di Ontario. Di tempat inilah ia menulis jejak Islam berupa otobiografi yang membuatnya terkenal. Buku itu bercerita bahwa pada 1854, tahun di mana ia tiba di Kanada, tiga orang Muslim ternyata sudah tinggal di negara tersebut.
Selain Mohammah Baquaqua, dua muslim lainnya adalah pasangan muda James dan Agnes Love yang berimigrasi dari Skotlandia pada 1851. Keduanya termasuk Muslim pertama yang tercatat di Kanada.
James dan Agnes
Ada beberapa hal menarik yang bisa dipetik dari kisah James dan Agnes asal Skotlandia yang berimigrasi ke Kanada. Menurut sejarah, Muslim pertama dari Skotlandia diketahui bernama Wazir Beg, yakni seorang mahasiswa kedokteran dari India yang menempuh pendidikan di Universitu of Edinburgh pada 1858 – 1859.
Namun hal ini tidak serta merta mendiskreditkan kepercayaan para pemuda Muslim yang berangkat ke Kanada beberapa tahun sebelumnya, karena pada saat itu, penyebaran Islam memang belum sampai ke Inggris.