Anggota batalyon Izzuddin Al-Qassam, sayap militer Hamas, kembali meregang nyawa. Inilah korban meninggal keempat pasca kesepakatan Makkah antara Hamas dan Fatah yang salah satu pointnya mengharamkan pertumpahan darah sesama anak bangsa Palestina.
Selain satu orang gugur, empat orang anggota Al-Qassam lainnya terluka. Insiden ini terjadi dalam baku tembak pada Selasa sore (13/3), hanya beberapa saat sebelum pertemuan yang direncanakan terjadi antara Presiden Palestina Mahmud Abbas dan PM Palestina Ismail Haniyah.
Menurut sumber-sumber medis, korban meninggal bernama Ala Haddad (35), salah satu jajaran pimpinan Al-Qassam di Ghaza. Haddad menghembuskan nafasnya yang terakhir setelah menderita tembakan cukup parah oleh sejumlah orang bersenjata tak dikenal. Haddad meninggal seketika dan dibawa ke rumah sakit.
Sementara itu, sejumlah sumber keamanan dan saksi mata menyebutkan bahwa Hadad gugur akibat tembakan yang diarahkan ke mobil yang dikendarainya bersama sejumlah rekannya di dekat sebuah rumah makan Sea Food di Az Zaitun, Ghaza. Para pelaku penembakan, diduga berasal dari kelompok Fatah. Saksi mata menyebutkan bahwa seseorang dari kelompok bersenjata yang melontarkan tembakan berafiliasi pada sayap pengamanan pro Abbas. Sekejap setelah terjadi tembakan tersebut, pasukan keamanan bersenjata menyebar di lokasi dan situasi menjadi genting.
DR. Juah Saqa, direktur rumah sakit Asy Syifa di Ghaza menyebutkan, empat orang polisi Palestina yang berada di lokasi juga tertembak dan kini dirawat intensif di rumah sakit. Salah satu korban tertembak mengalami luka parah, dan yang lainnya luka sedang.
Haddad, pimpinan Al-Qassam yang gugur adalah korban meninggal keempat setelah kesepakatan Makkah antara Hamas dan Fatah, yang mengharamkan pertumpahan darah sesama anak bangsa. Sebelum ini, sejumlah orang bersenjata dari Fatah menembak Muhammad Abu Karsy, Muhammad Ghalban (pimpinan Al-Qassam di Khan Yunis), dan Muhammad Husain Karafana (pimpinan Al-Qassam di Beit Hanun).
Presiden Abbas pada saat yang sama dengan terjadinya tragedi penembakan itu, bertemu dengan PM Palestina Ismail Haniyah di Ghaza. Mereka bertemu untuk membahas pemilihan orang-orang yang akan duduk dalam cabinet pemerintahan koalisi Palestina. Rencananya, komposisi menteri akan dideklarasikan pada dua hari mendatang. (na-str/pic)