Jaringan Supermarket Malaysia Mulai Gerakan Boikot Produk Belanda

Seruan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Muhammad untuk memboikot produk Belanda, menyusul penayangan film "Fitna" yang melevehkan al-Quran, mulai direspon.

Sebuah supermarket terkemuka di Negeri Jiran memberi tanda khusus berupa label berwarna merah pada produk-produk asal Belanda, sebagai peringatan pada konsumen untuk tidak membeli produk itu.

"Kami menyerukan pada para konsumen, baik Muslim dan non-Muslim untuk bersama-sama memboikot produk-produk asal Belanda, " kata Ameer Ali, direktur Mydin Muhammad Holding, pemilik supermarket tersebut seperti dikutip kantor berita Malaysia, Bernama.

Sementara itu, harian New Strait Time menulis bahwa jaringan supermarket Mydin juga memasang poster-poster yang isinya mengingatkan para konsumen yang datang agar "menjauhi" produk-produk Denmark. Namun pihak supermarket tidak menarik produk-produk Belanda itu dari rak-rak, dengan alasan ingin tetap menghormati "kebebasan memilih" para konsumennya.

Seruan Mahathir untuk memboikot produk Belanda sebagai protes atas dibuatnya film "Fitna" mendapat dukungan dari sejumlah organisasi di Malaysia, termasuk Muslim Consumers Association of Malaysi dan Partai Islam PAS.

Di Belanda, para pengusaha negeri Kincir Angin itu mulai was-was dengan ancaman pemboikotan dan menyatakan akan menuntut Geert Wilders secara hukum. (ln/presstv)