Hampir sebulan berlalu sejak Gaza ditimpa hiruk-pikuk agresi Israel, dimulai pada 27 Desember 2008 dan diakhiri pada 23 Januari 2009. Agresi paling biadab yang pernah dilakukan oleh sekelompok penjajah karena telah meminta begitu banyak korban dan penderitaan. Kini, setelah hampir sebulan berlalu, kita mungkin menganggap, semuanya selesai. Tapi bagi warga Gaza, tidak. Banyak yang harus dibenahi dan banyak yang harus dilakukan. Banyak yang harus diobati, dan banyak yang harus didirikan. Di tengah gempita pemilu Israel, maka rakyat Gaza berusaha kembali bangkit, berpacu dengan waktu yang seakan mengisyaratkan Israel akan segera kembali ke Gaza dengan serangan yang lebih dahysat. Dan kita, jangan pernah berhenti berdoa untuk saudara-saudara kita di sana.
———————————————————————————————————————-
Di tengah segala sesuatu yang hilang, perut tetap harus terisi, agar perjuangan tetap bisa dilanjutkan. Para bocah dan warga Gaza merubung makanan seadanya, namun tetap akan menjadikan mereka generasi yang hebat dan tangguh.
a.
b.
c.
d.
Semua sudah hancur lebur. Tak ada rumah tembok yang menaungi mereka.
a.
b.
c.
d.
Setiap detik, sekarang, warga Gaza juga harus melawan kabut dan atmosfer racun yang ditinggalkan oleh Israel lewat senjata-senjatanya. Asap racun ini sama membahayakannya, terutama untuk anak-anak.
a.
b.
Israel juga meninggalkan luka tubuh yang memerlukan obat dan perawatan. Maka berdoalah kita untuk mereka, anak-anak Gaza dan warga Gaza lainnya, agar segera diberi kesembuhan dan tetap dalam kesabaran melewati penyakit akibat perang.
a.
b.
(sa/berbagaisumber)