Jamaah haji Indonesia akan melakukan lempar jumrah pada tanggal 10, 11, 12 dan 13 Dzulhijjah di Mina, sesuai pembagian waktu yang sudah disepakati oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia dengan pemerintah Arab Saudi.
Menurut Kepala Seksi Pelayanan Umum dan Ibadah Daker Makkah, Asnawi Muhammadiyah, pada tanggal 10 Dzulhijjah ada lima jadwal lempar jumrah yang sudah ditetapkan dan ada rentang waktu yang dilarang.
Rentang waktu yang dilarang itu adalah pukul 06.00 hingga 11.00 Waktu Arab Saudi (WAS) dan waktu lain yang dibolehkan bagi jamaah haji Indonesia untuk melontar adalah pukul 24.00-06.00, pukul 11.00-16.00, pukul 16.00-20.00, dan pukul 20.00 hingga 23.00 WAS.
Begitu juga dengan hari-hari lainnya, pada tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah, waktu yang dilarang bagi jamaah haji Indonesia untuk melontar jumrah adalah pukul 10.00-15.30 WAS. Dan waktu yang dibolehkan adalah pukul 24.00-06.00, pukul 06.00-10.00, pukul 15.30-18.00, dan pukul 18.00-23.00 WAS.
Pada tanggal 13 Dzulhijjah jamaah haji Indonesia dibolehkan melontar pada pukul 24.00-06.00, pukul 06.00-11.00, pukul 11.00-15.00 dan pukul 15.00-18.00 WAS.
Menurut Asnawi, jadwal lempar jumrah jamaah haji Indonesia bersamaan dengan jadwal lempar jumrah jamaah haji lainnya dari Asia Tenggara, seperti Malaysia, Brunei dan Thailand.
Pemberlakuan jadwal ini, untuk menghindarkan berbaurnya jamaah haji Indonesia dengan jamah dari negara lain yang memiliki postur tubuh lebih besar, yang bisa membahayakan keselamatan jamaah haji Indonesia.
Tapi Asnawi menyatakan tidak ada jaminan jamaah haji akan mematuhi jadwal yang sudah ditetapkan. Apalagi tidak ada sangsi bagi yang melanggar jadwal tersebut.
PPIH sendiri sudah berusaha mensosialisasikan jadwal tersebut bagi para jamaah haji Indonesia dan berharap para jamaah mematuhinya. PPIH juga sudah menyiapkan pos-pos di sepanjang jalan menuju jamarat, untuk memantau pergerakan jamaah haji Indonesia. Jika ada jamaah yang melanggar jadwal lempar jumrah, mereka akan dihentikan dan akan dikembalikan ke kemahnya masing-masing.
Di dekat Jamarat, PPIH juga membuat pos yang akan memberikan informasi mengenai kondisi Jamarat, apakah dalam kondisi aman untuk melempar jumrah.
Prosesnya, pihak maktab bersepakat dengan jamaahnya untuk memilih jadwal lempar jumrah. Setelah itu pihak maktab menginformasikannya pada pos-pos di Jamarat. Bila tiap pos menyatakan kondisi memungkinkan untuk lempar jumrah, maka jamaah akan bergerak menuju jamarat.
Selain lempar jumrah, menurut Asnawi, pergerakan jamaah haji dari Mina ke Masjidil Haram juga sudah ditentukan waktunya dan dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama berangkat pada 12 Dzulhijjah dini hari, yaitu pukul 24.00 hingga pukul 10.00 WAS. Mereka disebut kelompok yang ingin segera Nafar Awal dan kelompok kedua berangkat pada 13 Dzulhijjah pada pukul 13.00 WAS. Mereka disebut sebagai kelompok Nafar Tsani.
Kebakaran di Makkah
Sementara itu surat kabar Arab News edisi Selasa (26/12) melaporkan kebakaran hebat yang terjadi di Hotel Darul Ghaza yang terletak di perkantoran Al-Jufali, sekitar 200 meter dari Masjidil Haram.
Kebakaran yang menimpa hotel yang banyak dihuni jamaah haji itu terjadi Senin sore dan menyebabkan 16 orang luka-luka. Di antara para korban adalah Hamoud Muhammad Abad, Amirul Hajj Yaman yang juga Menteri Wakaf dan Dawah negara itu.
Menurut Mayjen Manshor At-Turki, jurubicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, jamaah yang menjadi korban mengalami sesak napas akibat asap kebakaran dan semua korban dilarikan ke rumah sakit.
Arab News menyebutkan, api mulai menjalar saat gedung sedang sepi penghuni karena ditinggal untuk shalat Ashar. Pemadam kebakaran dengan cepat memadamkan api yang diduga akibat arus pendek listrik di lantai bawah hotel. Dipekirakan ada 2.000 jamaah haji dari Yaman, Uni Emirat Arab, dan Indonesia yang menghuni hotel itu dan letaknya kebetulan persis di sebelah hotel yang juga terbakar pada haji tahun lalu dengan korban tewas 76 jamaah haji.
Sementara itu, Saudi Press Agency (SPA) mengutip Komisi Haji Arab Saudi melaporkan, sekitar 1.526.603 jamaah haji sudah berkumpul di anah suci untuk mengikuti ritual ibadah haji yang akan dimulai hari Kamis lusa. Dipekirakan, seperti tahun-tahun sebelumnya, sekitar 2 juta jamaah haji dari seluruh dunia akan melakukan ibadah haji tahun ini.
Kerajaan Arab Saudi sudah mengerahkan lebih dari 9.600 petugas medis dan 21 rumah sakit darurat didirikan di Makkah dan Madinah. Sampai hari Minggu kemarin, menurut catatan Komite Tinggi Haji, sudah ada 202 jamaah yang meninggal dunia, kebanyakan berusia lanjut. (ln/arabnews/infohaji/aljz)