Sudah beberapa tahun menjadi muslimah tetap saja masih ada ujian dari masyrakat sekitar yang membenci Islam. Ada kalanya emosinya tidak terbendung hingga membuatnya marah dan mengatakan kalimat yang rasis.
Seperti dikutip dari Independet bahwa “semua non-muslim itu menjikikkan.” atau “Pemicunya, Islamfobia yang mencampakkan saya.”
Namun hal itu cepat disadari sebagai satu kesalahan dengan mengatakan melalui program The Late Late Show, bahwa pernyataan itu tidak tepat.
“Saya mohon maaf atas kejadian yang mennyakitkan ini, itu adalah satu dari sekian cuitan yang anda tahu,” tulisnya.
Soal pengalamannya setelah memeluk Islam, dia bercerita dalam acara The Late Late Show itu, bagaimana rasanya membaca Al Quran.
“Saya membaca juz dua Al Quran dan saya benar-benar merasa ini rumah saya dan saya telah menjadi muslim sepenuh hidup saya,” kata Sinead O’Connor.
“Seorang muslim adalah seorang yang yakin tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah.”
Di masa puncaknya O’Connor terkenal sebagai sosok kontroversi. Misalnya pada 2015 dalam akun facebooknya dia menyebut overdosis setelah menenggak beberapa pil disebuah hotel di Irlandia hingga dilarikan ke rumah sakit.
Dia juga pernah menyobek foto Paus Johanes Paulus II saat konser 1992. Dan kini Sinead O’Connor benar-benar sudah berubah, seperti juga namanya menjadi Shuhada’ Davitt. [Gelora]