Eramuslim – Walau sempat terjadi pelecehan oleh oknum penggemar anti- Islam pada Februari lalu, Mo Salah tetap bangga menunjukkan keimanannya, baik di dalam mau pun di luar lapangan. Di antaranya, pemain kelahiran 1992 tersebut melakukan selebrasi gol dengan bersujud di lapangan seraya memuji Allah.
Riset itu juga menyoroti kejadian menarik pada Februari 2018, yakni ketika Liverpool memenangkan pertandingan melawan FC Porto, para pendukung menyanyikan yel-yel khusus untuk Mo Salah.
“If he scores another few, then I’ll be Muslim too, if he’s good enough for you, he’s good enough for me, sitting in a mosque, that’s where I wanna be, Mo Salah lala lala, Mo Salah lalalala,” teriak para pendukung menyanyikan yel-yel.
Majalah Time 2019 turut menempatkan Mo Salah ke dalam daftar 100 orang paling berpengaruh. Manajer Mo Salah di Liverpool, Jurgen Klopp, tidak heran bila pria asal Mesir itu termasuk dalam daftar di atas.
“Mo adalah orang yang sangat cerdas dan perannya sangat berpengaruh. Di dunia sekarang, sangat penting Anda memiliki orang seperti Mo,” kata Klopp, seperti dilansir www.weforum.org.
Dikutip Runnymede Trust, Islamofobia atau rasialisme anti- Muslim meningkat di Inggris se jak serangan 11 September di New York pada 2001. Biasanya, peningkatan kejahatan kebencian anti-Muslim terjadi antara 24 jam hingga 72 jam setelah serangan teroris, seperti serangan West minster di London pada Maret 2017 lalu. (rol)