Jabhah Nusroh Islamiyah, Abu Mohammed Joulani menuduh Amerika Serikat dan masyarakat Internasional sedang “memperpanjang umur Rezim” di Suriah, sebagai respon terhadap Washington yang menggolongkan Jabhah Nusroh sebagai organisasi teroris.
Joulani menjelaskan bahwa Amerika mengekspresikan kemarahannya karena telah gagal memainkan perannya di wilayah itu dengan menggolongkan Jabhah Nusroh sebagai organisasi teroris.
Dia menunjukkan bahwa keputusan AS tersebut menuai protes dan kecaman dari umat Islam dan lebih dari seratus orgaisasi, lembaga, dan Jama’ah, hal itu ditunjukkan dari slogan mereka “Tidak teroris selain teroris Assad”., hal tersebut muncul setelah keputusan dari departemen Luar Negeri AS terhadap Jabhah Nusroh. Ia menambahkan “ini adalah respon dari umat Muslim atas keputusan ini.”
Dia menunjukkan bahwa keputusan itu datang setelah runtuhnya rezim Assad ditangan para mujahidin dan setelah Fajar kemenangan mulai menyingsing,” dan ia menunjukkan bahwa setelah runtuhnya rezim Assad maka hukum akan diatur oleh Mujahidin.
Lalu ia menyampaikan pesan kepada “penduduk Syam”, ia mengatakan,” kami menyeru kalian dengan jiwa-jiwa kami dan darah-darah kami, kami persembahkan kepada kalian darah-darah kami, untuk membela agama, harga diri, dan darah-darah kalian, dan kami mengorbankan jiwa-jiwa kami satu persatu untuk mengembalikan kemuliaan Syam, dan kesejahteraannya yang hilang kepada kemakmuran dibawah Panji Kebenaran, Panji la ilaha illa Allah.(hr)