PBB menegaskan bahwa Mujahidin bersenjata telah menyandera 43 pasukan penjaga perdamaian PBB di Dataran Tinggi Golan pada hari Kamis, mengatakan mereka akan melakukan segalanya untuk mengamankan pembebasan mereka.
“Empat puluh tiga penjaga perdamaian dari PBB Disengagement Observer Force (UNDOF) ditahan pagi ini oleh kelompok bersenjata di sekitar Al Qunaytirah,” dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya pada hari itu, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan mujahidin Jabhah Nusra dan pejuang Islam lainnya telah menguasai wilayah penyeberangan perbatasan di garis yang membagi Suriah yang diduduki Israel, Golan Heights.
Para pejuang, yang telah bersumpah untuk “membebaskan” wilayah tersebut , merebut pos Quneitra di sisi Suriah dari pasukan yang setia kepada Bashar al-Assad setelah bentrokan sengit, kata kelompok aktivis.
Selama pertempuran, dua orang Israel terluka oleh peluru nyasar, seorang tentara dan seorang warga sipil, di Dataran Tinggi Golan. Israel menanggapi dengan tembakan artileri di dua posisi Suriah, kata militer Israel.
Israel merebut bagian barat dataran tinggi strategis itu dari Suriah dalam perang 1967 dan mencaploknya, sebuah langkah yang tidak diakui secara internasional.
Selain Jabhah Nusra dan faksi mujahidin lainnya yang lakukan pertempuran di Suriah, pada awal Juli, Mujahidin IS yang menguasai sekitar sepertiga dari Suriah dan kelompok pemberontak terkuat dalam perang melawan Assad, juga menyapu ke wilayah Irak, dan menguasai sejumlah bagian wilayahnya. (Arby/Dz)