Eramuslim – Pemerintah Arab Saudi memperpanjang penangguhan sholat berjamaah lima waktu dan sholat Jumat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi untuk umum selama bulan Ramadhan tahun ini sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19.
Kendati demikian sholat lima waktu berjamaah dan sholat Jumat tetap ada tapi untuk kalangan terbatas.
Dilansir dari The Islamic Information, Rabu (22/4), Sholat Tarawih juga diizinkan di dua masjid suci yakni Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, namun jumlah rakaatnya disingkat menjadi 11 rakaat (10 rakaat tarawih dan 1 rakaat witir) . Biasanya Sholat Tarawih saat tidak terjadi pandemi virus corona sampai 20 rakaat, dengan 3 rakaat witir.
Selain itu peserta Sholat Tarawih di dua masjid suci tersebut sangat terbatas jumlahnya. Para jamaah dari masyarakat umum juga dilarang ikut Sholat Tarawih di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi saat dilaksanakannya Sholat Tarawih 11 rakaat tersebut.
Presidensi Umum untuk Dua Masjid Suci meminta umat Islam melaksanakan Sholat Tarawih di rumah saja selama Ramadhan.
Intinya Sholat Tarawih di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dilakukan secara tertutup dan tak boleh dihadiri jamaah umum.
Selain itu Presidensi Umum untuk Dua Masjid Suci juga meniadakan buka puasa bersama di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Iktikaf di Masjidil Haram dan di Masjid Nabawi juga ditiadakan. Doa qunut juga dipersingkat.
Pemerintah Arab Saudi tetap menangguhkan ibadah umrah selama Ramadhan 2020.
Pemerintah Arab Saudi juga terus meminta warganya untuk tetap berada di dalam rumah demi mencegah penularan virus corona lebih luas.
Sebenarnya kali ini Raja Salman agak melunak dengan mengizinkan pelaksanaan Sholat Tarawih di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi secara tertutup dan terbatas. Sebelumnya sudah ada rencana tak ada Sholat Tarawih di masjid manapun demi mencegah penyebaran virus corona. (Okz)