Cendikiawan Muslim yang tergabung dalam organisasi International Union for Muslim Scholars (IUMS) yang berbasis di Dublin menyatakan,berulangnya pelecehan terhadap Islam bertujuan untuk mengalihkan perhatian umat Islam agar lengah dari membangun negerinya.
"Salah satu tujuan utama dari semua kampanye jahat terhadap Islam dan kesuciannya adalah untuk menghambat umat Islam dalam menyelesaikan proyek-proyek peradaban yang bisa melepaskan umat Islam dari subordinasi Barat," demikian bunyi pernyataan resmi IUMS seperti dikutip Islamonline.
IUMS merilis pernyataan tersebut terkait dengan penayangan video oleh TV2 Denmark yang mempelihatkan anggota Danish People’s Party-partai ekstrim kiri di Denmark-menggambarkan sosok Nabi Muhammad saw sebagai seekor unta yang sedang minum bir dan seorang teroris mabuk yang menyerang Copenhagen.
IUMS menyatakan bahwa penghinaan terhadap Islam tidak akan berhenti. Untuk itu cara terbaik untuk meresponnya adalah dengan ‘tidak menggubris orang-orang yang bebal’ itu. Dalam pernyataannya IUMS mengutip Al-Quran Surat Al-Qassas-55 yang berbunyi;
"Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling darinya dan berkata, "Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil."
Seruan IUMS ini sejalan dengan pernyataan para pemuka Islam di Denmark yang pada Sabtu (7/10) kemarin menyatakan bahwa mereka tidak akan terprovokasi oleh perbuatan para pembuat kartun yang mereka sebut sebagai ‘perbuatan yang kekanak-kanakan’. Mereka akan mengambil tindakan yang lebih ‘pintar’ untuk menghadapi pelecehan itu.
IUMS menyatakan, tindakan-tindakan yang melecehkan Nabi Muhammad saw maupun yang merongrong rasa cinta umat Islam pada Rasulullah justru memicu umat Islam untuk mendorong umat non Muslim agar lebih mengenal tentang Islam.
IUMS dalam pernyataannya juga kembali menyerukan boikot total terhadap Denmark baik dari sisi ekonomi maupun budaya, seperti yang pernah dilakukan ketika surat kabar Jyllands-Posten mempublikasikan kartun-kartun yang melecehkan Nabi Muhammad saw bulan Februari 2005.
IUMS mendesak partai-partai politik di negara Skandinavia itu dan seluruh dunia membuat gerakan boikot terhadap Danish People’s Party dan menyerukan warga Muslim Denmark untuk tidak memberikan suaranya pada partai itu dalam pemilihan umum di tingkat daerah maupun parlemen.
IUMS juga mendesak negara-negara Muslim untuk meunjukkan rasa tanggungjawabnya dan mengeluarkan sikap politik yang tegas terhadap setiap tindakan penghinaan terhadap Rasulullah dan Islam.
"Mereka selayaknya tidak menyerah untuk mengangkat isu-isu yang melecehkan agama ke Dewan Umum PBB dan organisasi internasional lainnya, agar ada resolusi internasional yang melarang dan mengkriminalkan setiap tindakan penghujatan terhadap agama," tegas IUMS yang saat ini diketuai oleh cendikiawan Muslim Doktor Yusuf Qardhawi. (ln/iol)