Israel Tolak Tawaran Gencatan Senjata Hamas

Israel akhirnya mengeluarkan pernyataan menolak tawaran Hamas untuk melakukan gencatan senjata selama enam bulan di Jalur Ghaza, yang nantinya akan diperluas ke Tepi Barat. Israel menilai tawaran gencatan senjata itu hanya strategi Hamas untuk mengkonsolidasikan pasukannya.

Surat kabar terbitan Israel Haaretz menuliskan hal tersebut, mengutip pernyataan juru bicara pemerintah Israel, David Baker pada Jumat (25/4). Baker mengatakan, Israel akan menghentikan operasi militernya ke Ghaza jika pejuang Hamas di Ghaza menghentikan tembakan roketnya ke wilayah Israel.

"Israel akan tetap bertindak untuk melindungi warga negaranya, " tukas Baker.

Meski demikian, seorang pejabat yang dekat dengan Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak mengatakan, peluang untuk melakukan gencatan senjata masih terbuka, namun tanpa kesepakatan formal.

"Kami tidak mengesampingkan kesepakatan yang dilakukan secara tak tertulis, dengan persyaratan hal itu dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap pertama, kami meminta semua kelompok pejuang menghentikan tembakan roketnya, setelah itu Israel bersedia mengurangi operasi militernya jika situasi tenang bisa dipertahankan, " kata sumber tadi.

Sementara itu, Presiden Palestina Mahmud Abbas menyatakan dukungannya atas inisiatif gencatan senjata itu. Namun nampaknya gencatan senjata itu tak akan terwujud, karena rejim Zionis Israel telah menegaskan penolakannya. (ln/iol/aljz)