Israel Tembak Pemuda Lumpuh di Nablus, Apa Dosa Pemuda Itu?

Adakah bahaya yang bisa dilakukan seorang yang lumpuh? Tapi dia menjadi korban pembunuhan pada pagi hari Rabu (19/9) oleh peluru tajam pasukan Israel. Dia adalah Muhammad Adeb Salim Damoni, 38 tahun. Ia kebetulan sebagai keluarga salah satu pemimpin Hamas di Tepi Barat yang sudah gugur oleh Israel, yakni Jamal Salim. Saudaranya, Jamal Salim, gugur oleh tembakan pesawat Apache Israel pada awal meletupnya Intifadhah Al-Aqsha.

Adeb Salim Damoni, menjadi warga Palestina kedua yang meninggal pada aksi serangan militer Israel yang berkelanjutan di kamp pengungsi Aen Baetal Ma, sisi Barat Nablus di Tepi Barat. Menurut sumber kedokteran dan sejumlah saksi mata, pasukan Israel melepaskan tembakan langsung ke arah pemuda lumpuh itu yang sedang berada di dalam rumahnya. Sebuah peluru mengenai kakinya dan ia pun tidak lama kemudian meninggal.

Pasukan Israel tak membolehkan ambulan mendekati jenazahnya untuk memberi tindakan. Setelah lewat beberapa jam, barulah mobil ambulan dibolehkan mengangkut jenazah pemuda malang itu. Adeb Salim dikisahkan sebagai pemuda yang mengalami lumpuh di bagian kaki dan tangannya akibat kecelakaan di waktu kecil. Ia sendiri sudah menikah dan mempunyai satu-satunya anak yang benama Mu’adz.

Pasukan Israel masih terus melakukan serangan ke berbagai wilayah di lokasi Aen Baetal Ma, dengan dalih memburu para pejuang Palestina. Menurut sasi mata, pasukan Israel menggempur rumah dengan kasar, melemparkan bom ke dalam sejumlah kamp pengungsi, dan melarang para penduduk untuk keluar dari rumah mereka apa pun alasannya. Tentara Israel juga menghancurkan tembok sejumlah rumah yang membatasi rumah mereka dengan rumah yang lain. (na-str/iol)