Israel Tarik Pasukan Karena Kunjungan Menlu AS

Meski rejim Zionis Israel sudah menarik pasukannya dari Jalur Ghaza, warga Ghaza tetap merasa khawatir pasukan Zionis sewaktu-waktu bisa membantai mereka kembali. Kekhawatiran warga Ghaza cukup beralasan, karena Israel menarik pasukannya karena Menlu AS Condoleezza Rice akan berkunjung ke Israel.

Pejabat senior Israel mengatakan, mereka akan "istirahat sejenak selama dua hari" untuk menyambut kedatangan Rice. Rice menyerukan agar Palestina mau melanjutkan kembali negosiasi dengan Israel. Menurutnya, masih terbuka kemungkinan kesepakatan damai sampai akhir tahun mendatang, meski terjadi aksi-aksi kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina.

Presiden Palestina Mahmud Abbas hari Minggu kemarin menyatakan menghentikan kontak dengan Israel, sebagai protes atas serangan brutal pasukan Zionis ke Jalur Ghaza. Tapi hari Senin, kantor kepresidenan Palestina mengeluarkan pernyataan yang mengindikasikan bahwa otoritas Palestina siap bernegosiasi kembali untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata penuh dengan Israel. Abbas juga menyatakan bersedia menjadi mediator antara Israel dan Hamas yang saat ini menguasai Jalur Ghaza.

Terkait hal tersebut, seorang pemimpin Hamas di Ghaza mengatakan bahwa mereka belum dikontak oleh pihak Abbas dan mereka belum memutuskan apakah bersedia melakukan pembicaraan langsung dengan Abu Mazen, panggilan untuk Abbas.

Sementara itu, aksi massa mengutuk pembantaian Zionis Israel terhadap Ghaza berlangsung di ibukota Libanon, Beirut, Suriah dan Mesir. Di Beirut, ratusan ribu anak-anak ikut berunjuk rasa bersama kelompok Hizbullah di depan kantor PBB. Mereka menyerukan agar PBB mengambil tindakan terhadap Israel, dan jangan cuma mengecam.

Aksi unjuk rasa juga dilakukan oleh warga Palestina yang menghuni kamp-kamp pengungsi di selatan Libanon. Di Suriah, ribuan orang turun ke jalan, mengutuk serangan brutal Israel ke Jalur Ghaza yang menewaskan 120 warga Palestina dalam dua hari saja.

Di Mesir, warga Arab memenuhi jalan-jalan mengecam kebiadaban Israel. Kepala Badan Intelejen Mesir Omar Suleiman, bahkan membatalkan kunjungannya ke Israel sebagai bentuk protes terhadap agresi keji rejim Zionis ke wilayah Palestina.

Yang menyedihkan, dunia Islam sama sekali tidak bersuara. Termasuk pemerintah Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim. (ln/aljz/iol)