Amerika Serikat dan PBB mengumumkan bahwa Israel dan Hamas setuju untuk gencatan senjata kemanusiaan selama 72- jam di Gaza, mulai Jumat pagi, Associated Press melaporkan.
Dalam pernyataan bersama, AS dan PBB mengatakan mereka telah mendapat konfirmasi bahwa semua pihak dalam konflik telah sepakat untuk gencatan senjata tanpa syarat, di mana mereka akan menegosiasikan gencatan senjata untuk jangka lanjutannya lagi.
Pernyataan ini dirilis di New Delhi, di mana Menteri Luar Negeri AS John Kerry bertemu dengan pejabat India.
Netanyahu sendiri setuju atas gencatan senjata setelah Amerika Serikat menegaskan untuk memberikan persediaan amunisi perang kepada Israel .
Militer Israel meminta tambahan amunisi untuk mengisi kembali persediaan yang berkurang sejak 20 Juli, kata Pentagon. Departemen Pertahanan AS menyetujui supplai amunisi tersebut hanya dalam tiga hari kemudian.
“Amerika Serikat berkomitmen untuk keamanan Israel, dan sangat penting untuk kepentingan nasional AS untuk membantu Israel mengembangkan dan mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang kuat dan siap,” kata juru bicara Pentagon Laksamana John Kirby dalam sebuah pernyataan.
Amunisi yang diminta Israel berasal dari stockpile amunisi yang disimpan oleh militer AS di tanah Israel untuk penggunaan darurat oleh negara Yahudi. Reservasi Stockpile Amunisi-Israel diperkirakan bernilai US$ 1 miliar.
Pejabat Gaza mengatakan sedikitnya 1.361 warga Gaza gugur , kebanyakan warga sipil, dan hampir 7.000 orang terluka. Lima puluh enam tentara Israel telah tewas dalam bentrokan Gaza dan lebih dari 400 terluka. Dan hanya tiga warga sipil Israel yang tewas di Israel. (Arby/Dz)