Pasukan Israel menyerbu kota Nablus, Tepi Barat dan mengepung puluhan ribu warga Palestina yang berada di kota itu.
Sebelum penyerbuan, Israel pada Minggu (25/2) pagi menyebarkan selebaran yang berisi peringatan pada warga Nablus bahwa militer akan melakukan operasi militer untuk menangkap sembilan orang yang sedang mereka cari.
"Pasukan kami melakukan operasi ke Nablus untuk menemukan senjata-senjata dan bahan-bahan peledak yang disembunyikan, serta menangkap orang-orang yang dianggap bertanggungjawab melakukan serangan ke Israel, " demikian juru bicara militer Israel.
Militer Israel mengklaim telah menemukan tempat yang digunakan sebagai laboratorium pembuatan bahan-bahan peledak tersebut. Mereka juga menyatakan berhasil menangkap 30 warga Palestina dan terjadi baku tembak di beberapa tempat. Perlawanan dilakukan warga Kota Nablus yang menyabkan enam orang luka-luka.
"Sempat ada baku tembak sebentar, pasukan kami menggunakan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan warga Palestina yang melakukan perlawanan dengan melemparkan batu-batu pada tentara kami, " kata juru bicara Israel.
Sumber medis di Palestina menyebutkan, empat warga Palestina mengalami luka ringan, sementara Israel mengklaim hanya dua tentaranya yang luka ringan dalam operasi militer itu.
Para saksi mata mengatakan, Israel mengerahkan sedikitnya 80 jeep, kendaraan militer berat dan buldoser dalam penyerbuan ke kota Nablus, Ras al-Ain dan al-Jabal al-Shamali. Masih menurut saksi mata, buldoser-buldoser Israel itu menimbun puing-puing di jalan-jalan utama agar tidak dapat dilalui warga Palestina dan menempatkan penembak-penembak jitunya di atap-atap gedung di kawasan Kota Tua dan sekitarnya, terutama yang dekat dengan rumah sakit Rafedia.
Akibat penyerbuan pasukan Zionis itu, sekitar 50 ribu warga kota Nablus terisolasi karena pintu masuk utama ke kota itu ditutup tentara Israel. Seorang dokter Palestina, Ghassan Hamdan mengungkapkan, jeep-jeep Israel juga memblokade akses ke dua rumah sakit utama, yaitu Rumah Sakit al-Watani dan Raefedia.
"Kami sedang menderita, Nablus sedang menderita akibat blokade-blokade ini. Toko-toko tutup, jalan-jalan di Kota Tua ditutup, tak seorang pun yang bisa keluar dari rumahnya, " kata DeputiWalikota Kota Tua, Hafiz Shahine.
Operasi militer yang dilancarkan Israel menyebabkan sekolah-sekolah dan universitas menutup sementara aktivitas belajara mengajarnya.
"Nablus sudah dikepung selama enam tahun, " keluh Shahine.
Menurut laporan repoter al-Jazeera di Tepi Barat, melihat besarnya operasi yang dilakukan ada indikasi militer Israel masih akan melanjutkan operasi militernya di Tepi Barat. (ln/aljz)