Jet-jet Israel untuk pertama kalinya mengarahkan serangan ke tengah kota Beirut, Rabu (19/9). Jumlah korban tewas-pun makin bertambah, menjadi sekitar 280 orang.
Serangan Israel ke kota Beirut hari ini, menghantam sebuah truk di distrik Ashrafiya. Koresponden al-Jazeera, Katia Nasir melaporkan, serangan udara Israel di selatan Libanon sepanjang hari ini, menambah jumlah korban tewas dari kalangan warga sipil dan menimbulkan banyak kerusakan.
Di kota Srifa, menurut keterangan walikotanya, Afif Najdi pada al-Jazeera, sedikitnya 15 rumah rata dengan tanah. Laporan-laporan berita menyebutkan sedikitnya dua belas warga desa, termasuk anak-anak tewas dan 30 orang lainnya luka-luka.
Najdi mengatakan, Israel sudah melakukan ‘pembunuhan massal di Srifa’. "Ada belasan orang tewas dan terjadi kerusakan yang masif. Tim bantuan berusaha memadamkan api tapi mereka tidak bisa mencapai rumah-rumah untuk mengevakuasi mayat korban," ujar Najdi.
Sumber di keamanan Libanon mengungkapkan, sekitar 29 warga sipil tewas pada serangan Israel hari ini di beberapa tempat di selatan dan timur Libanon. Hizbullah mengatakan, seorang pejuangnya tewas dalam pertempuran.
Palang Merah Internasional mengalami kesulitan untuk mencapai wilayah-wilayah di kota Selaa karena kerusakan dan penutupan jalan. Di Ansariya, kantor Palang Merah dihantam serangan udara Israel, melukai seorang petugas medis.
Koresponden al-Jazeera melaporkan, di Tyre, sebuah mobil juga terkena serangan Israel, melukai tujuh orang dan Nabatiya, dua wanita dan tiga anak-anak ditemukan tewas di dalam rumah mereka.
Di kota Maarabun, dekat Baalbek, Israel mengarahkan serangannya ke sebuah rumah dan menewaskan lima warga sipil. Serangan lainnya mengguncang kota al-Nabisheet, dengan target sebuah gedung bertingkat dua, membunuh dan melukai warga yang berada di sekitarnya.
Wilayah lainnya yang menjadi sasaran keganasan pesawat-pesawat tempur Israel sepanjang Rabu ini adalah kota Luci di sebelah Bekaa. Namun tidak ada laporan korban dalam serangan ke wilayah ini.
Konfik antara Israel dan Hizbullah telah menyebabkan 100 ribu warga Libanon menjadi pengungsian dan banyak warga negara asing yang dievakuasi. (ln/aljz)