Sedikitnya delapan anak Palestina tewas yang disebabkan oleh serangan udara Israel di sebuah taman umum di Gaza utara.
Sementara itu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan perang akan berkepanjangan di Gaza, menurut laporan Reuters.
Meningkatnya kekerasan pada hari pertama Idul Fitri, saat hari libur yang dirayakan oleh umat Islam yang menandai akhir bulan suci Ramadhan.
Anehnya walau Hamas dan Muslim Gaza yang menderita , ternyata Barack Obama mengadakan serangkaian percakapan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Minggu, mengatakan bahwa konflik harus diakhiri dengan “perlucutan senjata kelompok teroris (Hamas) dan demiliterisasi yang Gaza. ”
Pada hari Senin, Menteri Luar Negeri AS John Kerry menyuarakan sikap yang sama, mengatakan upaya internasional untuk menyetujui gencatan senjata antara Israel dan Palestina di Gaza harus mengarah pada perlucutan senjata dari Hamas, AFP melaporkan.
Juga pada hari Senin, serangan balik Hamas di Israel selatan menewaskan sedikitnya empat tentara Israel dan melukai tujuh lainnya,. Serangan itu adalah hasil dari sebuah bom mortir yang ditembakkan ke kota Ashkol, kata koresponden.
Penduduk setempat di bagian utara Gaza menyatakan ledakan di taman disebabkan oleh serangan udara Israel, menewaskan 10 orang termasuk 8 korbannya adalah anak anak dan melukai 40 lainnya, kata kantor berita.
Pada sekitar waktu yang sama, ledakan lain mengguncang rumah sakit utama Shifa Gaza, tanpa menimbulkan korban, kata kantor berita.
Di tempat lain di Jalur Gaza, seorang anak yang hanya berusia 4 tahun gugur karena menjadi sasaran tank Israel, petugas medis yang dikutip AFP. Penembakan juga menewaskan orang kedua di area yang sama, katanya.
Kekerasan Senin tampaknya telah mengakhiri sebuah gencatan senjata walau Muslim Palestina baru mulai menandai hari pertama liburan Idul Fitri. (Arby/Dz)