Israel Rampas Tanah Palestina di Tepi Barat

Rezim Zionis Israel kembali merampas tanah  yang cukup luas di wilayah Palestina di Tepi Barat, yang akan akan digunakan untuk membangun sekitar 2.500 rumah bagi pemukim Yahudi.

Walikota Efrat Oded Revivi mengatakan, militer Israel sudah membebaskan ratusan hektar tanah milik warga Palestina yang terletak di dekat pemukiman Yahudi di selatan Yerusalem. Posisinya terletak di tengah-tengah tiga pemukimanan Yahudi. Israel mengklaim tanah tersebut sebagai tanah negara.

Sebelum mewujudkan rencana membangun 2.500 pemukiman Yahudi di tanah seluas itu, walikota harus mendapatkan ijin dari pemerintah yang prosesnya bisa makan waktu bertahun-tahun. Efrat adalah salah satu kota di Tepi Barat yang tumbuh pesat dengan jumlah penduduk mencapai 30.000 orang.

Klaim Israel terhadap tanah tersebut membuat sembilan warga Palestina mengajukan gugatan. Namun hanya satu dari sembilan gugatan itu yang diterima, selebihnya ditolak. Warga Palestina mengecam keras perampasan tanah oleh Israel untuk dijadikan pemukiman yang oleh dunia internasional sudah dinyatakan sebagai tindakan melanggar hukum. Warga Palestina juga meminta dunia internasional memberikan perhatian pada mereka dan menindaktegas Israel.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang berkantor di Ramallah, Tepi Barat tidak bisa berbuat apa-apa selain mengecam tindakan Israel merampas tanah milik warga Palestina. Ia mengatakan, perampasan tanah dan perluasan pemukiman ilegal Yahudi akan menjadi penghambat proses perdamaian antara Israel-Palestina.

Ekspansi Israel di Tepi Barat dipekirakan juga akan menjadi batu sandungan bagi George Mitchell-utusan AS untuk konflik Israel-Palestina-yang sejak lama menyerukan Israel agar menghentikan perluasan pemukimannya di wilayah Palestina. Saat ini, sedkitinya 290.000 orang Israel menempati pemukiman yang dibangun di atas tanah milik rakyat Palestina di Tepi Barat. (ln/aljz)