Israel, "Target Utama Pembunuhan Kami Adalah Para Pimpinan Hamas"

Israel kembali melontarkan ancaman untuk menjadikan para pemimpin Hamas sebagai target pembunuhannya. Pernyataan itu disampaikan PM Israel Ehud Olmert usai membriefing para pejabat bidang keamanannya, Minggu (10/2). Olmert menegaskan, tak seorang pun anggota Hamas yang akan luput dari target serangan militer Israel.

Rejim Zionis Israel nampaknya sangat geram, setelah seorang anak lelaki Israel, kakinya terpaksa diamputasi karena terkenal pecahan misil yang jatuh di kawasan selatan Israel.

"Kami akan melanjutkan serangan terhadap organisasi-organisasi teror-mereka yang bertanggung jawab, yang mengirim para teroris dan menggerakan operasi mereka. Kami tidak akan melakukan pengecualian, " kata Omert mengawali rapat kabinet mingguannya kemarin.

Dalam rapat tersebut, para menteri Israel juga mendesak Olmert agar target pembunuhan bukan hanya sebatas pada pimpinan Hamas, tapi juga para komandan militer dan para politisi Hamas.

"Mereka yang bertanggung atas aktivitas teror adalah para pentolan-pentolan Hamas. Tugas kita adalah mengadili mereka dan menegakkan keadilan atas perbuatan mereka, " kata Mendagri Israel Meir Sheetrit.

Sementara itu, lebih dari seratusan orang warga Sderot, memblokade jalan-jalan utama menuju Yerusalem dan mendesak pemerintah mereka mengambil langkah yang lebih keras terhadap para pejuang Palestina di Ghaza. Sebagai balasan atas operasi militer Israek ke Jalur Ghaza yang telah menewaskan lebih dari 20 warga Palestina, para pejuang Palestina beberapa minggu belakangan ini memang mengintensifkan tembakan roketnya ke selatan Israel.

Seperti biasanya, Israel menggunakan alasan membela diri dan bertahan menghadapi gempuran para pejuang Palestina. Menlu Israel Tzipi Livni menyatakan, pihak keamanan Israel perlu melakukan serangan balik ke wilayah Palestina karena ini merupakan langkah penting untuk mencapai kesepakatan damai Israel-Palestina.

Terkait negosiasi damai itu, Menlu AS Condoleezza Rice rencananya akan kembali berkunjung ke Israel dan Palestina. "Rice akan mengunjungi kita dalam beberapa hari mendatang dan dia akan berusaha mendorong terciptanya perdamaian, " kata Ahmed Qurei, mantan perdana menteri Palestina yang kini memimpin tim negositor Palestina. Sementara dari pihak AS dan Israel, belum memberikan komentar langsung tentang rencana kunjungan Rice. (ln/al-arby)