Sabtu pagi, Buldoser penjajah Israel mulai melakukan pembangunan jalan raya dari enam jalur di daerah pertanian di pinggiran Yerusalem yang dijajah. Sehingga itu memicu gelombang terbaru dari kebencian di antara orang-orang Arab terhadap Israel.
Dimana jalan itu mengarah langsung ke pemukiman Yahudi yang dibangun di atas tanah yang dijajah (yerusalem) di sekitar lereng Betlehem. Dan setelah selesainya pembangunan jalan itu, akan menjadikan perjalanan para pemukim Israel ke daerah dataran pantai Israel dengan cepat dan nyaman tanpa lampu lalu lintas atau persimpangan jalan.
Pembangunan jalan untuk memberikan pelayanan bagi para pemukim Israel tersebut telah mengorbankan desa Beit Safafa yang memiliki populasi sekitar sepuluh ribu warga Palestina. Yang mana itu adalah wilayah dengan mayoritas orang-orang Arab dan wilayah itu adalah wilayah yang tenang, damai dan langka terjadinya kerusuhan.
Politisi Israel setempat ,menganggap pembangunan jalan tersebut adalah sebagai ekspansi biasa yang harus dilakukan oleh setiap kota besar untuk mengimbangi pertumbuhan penduduk dan arus lalu lintas yang meningkat.
Dan warga setempat melakukan protes dan berusaha untuk menutup jalan utama yang lain di sebelah Beit Safafa yang mengarah ke pemukiman tetangga Gilo, di mana pasukan penjajah Israel menangkap delapan pengunjuk rasa pada hari Jumat, setelah adanya demonstrasi di tempat tersebut. (zae/IT)