Penjajah Israel mulai mengkaji serius berbagai kemungkinan ke depan yang terjadi di tanah jajahannya, Palestina. Khususnya, jika gerakan Hamas yang selama ini sangat disegani karena perlawanannya yang begitu keras terhadap penjajahan, menang dalam pemilu legislatif di Palestina pada 25 Januari mendatang.
Wakil PM Israel Ehud Olmart meminta para pembantunya untuk merumuskan langkah-langkah darurat untuk mengantisipasi kemenangan Hamas dalam pemilu legislatif. Israel memandang, kemenangan Hamas sudah bisa diprediksi karena popularitasnya yang kian meningkat di kalangan masyarakat Palestina. Pesaing terbesar yang ada dalam peta politik Palestina saat ini hanya Hamas sebagai oposisi dan Fath sebagai partai pemerintah otorita.
Dalam pembahasan tentang kemungkinan kemenangan Hamas tersebut, Aljazeera mengemukakan bahwa Ehud Olmart telah meminta seluruh pembantu pemerintahannya agar tidak mengeluarkan pernyataan apapun terkait pemilu Palestina. “Kritikan terhadap pemilu, tidak akan berguna apapun, kecuali menambah kebesaran Hamas,” demikian ungkapan sejumlah petinggi Israel seperti dikutip Aljazeera. Di sisi lain, salah satu anggota Dewan Menteri Israel Chay Hanbe mengatakan, masuknya Hamas dalam parlemen Palestina akan membawa duka baik bagi dunia internasional maupun Palestina dan Israel, lantaran jalan perundingan akan semakin sulit.
Sementara itu, parlemen Eropa terus menggaungkan permintaannya kepada semua pihak di Palestina yang turut dalam pemilu, agar melepaskan kekerasan, terorisme dan komitmen untuk melucuti senjata. Puluhan wakil negara Eropa dalam suratnya kepada pemerintah Palestina, menyerukan agar Palestina bisa berdiri damai di sisi negara Israel. Mereka meminta agar semua pihak Palestina menghapus ideologi penghancuran Israel dalam agenda perjuangan mereka.
Calon legislatif Fath, Marwan Al-Bargutsi, yang masih menghuni penjara Israel beberapa waktu lalu menyerukan rakyat Palestina agar terlibat secara aktif dalam pemilu yang akan diselenggarakan pada hari Rabu (25/1). Menurutnya, keterlibatan rakyat Palestina dalam pemilu adalah salah satu bukti mereka mau menyambung perjuangan para syuhada dan perlawanan mengusir pendudukan Israel.
Prediksi kemenangan Hamas, semakin kuat bila pemilu dilakukan secara damai dan jujur. Namun Hamas hingga kini masih mengkritik ancaman AS dan Eropa terkait kesertaan mereka dalam pemilu. AS dan Eropa mengancam akan memutus bantuan kepada Palestina bila Hamas terlibat dalam pemilu. Jubir Hamas Sami Abu Zuhri menegaskan, ancaman itu benar-benar tindakan mencampuri urusan Palestina yang akan selalu ditolak Hamas, apapun alasannya. (na-str/aljzr)