Israel telah mendesak Washington untuk tidak membatalkan bantuan miiter tahunan $ 1,3 miliar kepada militer Mesir setelah kudeta Presiden Mesir terpilih Mohammad Mursi oleh militer, kata laporan pers, Selasa.
Berdasarkan hukum AS, semua bantuan militer dan ekonomi harus ditangguhkan untuk setiap negara di mana pemerintah yang resmi digulingkan oleh militer.
Sejauh ini Washington tidak ingin menganggap insiden 30 Juni lalu yang akhirnya berdampak penggulingan atas Mursi sebagai kudeta.
Menurut seorang pejabat senior AS yang dikutip oleh surat kabar Haaretz, Pejabat politik tertinggi Israel telah terlibat dalam “konferensi lewat telepon ” dengan Washington selama akhir pekan, memperingatkan bahwa setiap penghentian bantuan dapat berdampak pada keamanan Israel dan bahkan merusak perjanjian perdamaian 1979 dengan Mesir.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menelepon Menteri Luar Negeri AS John Kerry, Moshe Yaalon Menteri Pertahanan berbicara dengan kepala Pentagon Chuck Hagel dan Penasehat Keamanan Nasional Israel Yaakov Amidror berkonsultasi dengan mitra AS-nya, Susan Rice, katanya.
“Israel memperingatkan bahwa pembatalan bantuan militer ke Mesir kemungkinan akan berdampak negatif terhadap keamanan Israel, terutama mengingat kemungkinan memburuknya keamanan lebih lanjut di Sinai. Mereka juga memperingatkan bahwa menghentikan bantuan dapat merusak perjanjian damai Israel dengan Mesir, “kata surat kabar itu.
Bantuan AS ke Mesir, sebagai akibat langsung dari perjanjian damai , terus terusik sejak tahun 1979, dan Israel takut apapun dalam kebijakan AS dapat melemahkan komitmen tentara Mesir pada perjanjian internasional yang telah dibuat.
Semenanjung Sinai, yang berbatasan dengan Israel dan Hamas di Jalur Gaza, telah terlihat meningkatnya kehadiran militansi Islam sejak penggulingan Hosni Mubarak pada bulan Februari 2011, yang mengakibatkan peningkatan serangan terhadap negara Yahudi dan Pasukan Mesir sendiri yang ditempatkan di sana.
Radio pemerintah Israel juga memberikan laporan serupa akan upaya Israel untuk menghalangi Washington dari menghentikan bantuan ke Kairo. Berbicara kepada stasiun radio tersebut , salah seorang pejabat Israel mengatakan Mesir sangat mungkin akan tergelincir pada situasi ketidakstabilan yang kronis.
“Ikhwanul Muslimin tidak akan mudah menyerahkan kekuasaan, kita harus mengharapkan lebih banyak kekerasan dan mungkin lebih banyak perubahan dalam kepemimpinan,” katanya.
Sejak penggulingan Mursi, Netanyahu telah memerintahkan para menterinya untuk tidak berbicara menanggapi krisis politik yang berlangsung di Mesir. (Arby/Dz)