Dari padang pasir Svobodny di provinsi Siberia – Rusia, Israel berhasil meluncurkan satelit buatan baru untuk melakukan tugas mata-mata terhadap aktivitas nuklir Iran. Hari Selasa (25/04) pukul 8:47 malam waktu setempat, roket Start-1 buatan Rusia berhasil meletakan satelit buatan Israel Eros-B berada pada orbitnya.
Peluncuran satelit mata-mata Israel yang baru ini bersamaan dengan peringatan peristiwa yang disebut Israel sebagai pembantaian Yahudi (Holocaust) pada masa pemerintahan Nazi di Jerman. Peluncuran satelit mata-mata ini juga sebagai jawaban atas seruan Presiden Iran Ahmadinejad, Senin (24/04), yang menegaskan kembali agar Israel dihapus dari peta dunia.
Satelit buatan Israel Eros-B ini diproduksi oleh Israel Aircraft Industries yang disupervisi oleh perusahaan ImageSat International. Satelit mata-mata ini akan terus mengorbit selama 8 – 10 tahun pada ketinggian 480 – 600 kilometer dan akan terus mengelilingi bumi selama 90 menit dalam setiap putarannya.
Satelit mata-mata Israel yang baru ini dilengkapi dengan sistem gambar yang sangat cermat dan detail sehingga bisa mengambil gambar dengan sangat jelas hingga pada jarak 70 cm. Dengan satelit ini pihak Tel Aviv bisa memperbaiki kemampuan mata-matanya dan mendukung satelit Eros-A yang sudah mengorbit sejak tahun 2000.
Peluncuran satelit mata-mata baru milik Israel ini terjadi di tengah-tengah eskalasi ketegangan terkait dengan program nuklir Iran. Amerika Serikat menuduh Tehran berupaya memproduksi bom nuklir. Washington menolak ketidakmungkinan menggunakan pilihan militer apabila upaya diplomatik tidak bisa mengekang nafsu program nuklir Iran.
Menteri pertahanan Israel Shaul Mofaz menganggap, Iran hari ini adalah musuh bagi Israel dan ancaman paling berbahaya bagi Yahudi sejak peristiwa Holocaust.
Direktur eksekutif perusahaan ImageSat International, Shimon Eckhaus mengatakan bahwa satelit-satelit buatan jenis Eros, yang bobotnya tidak lebih dari 350 kg, adalah bagian dari satelit buatan yang kecil dan ringan, yang diproduksi oleh perusahaan antariksa Israel.
Perusahaan antariksa Israel lebih mengutamakan satelit buatan yang lebih kecil, yang memungkinkan peluncuran langsung dari wilayah Israel dengan mudah. Hal itu karena melihat letak geografi Israel dan kecilnya wilayah. (was/aljzr)