Israel Larang Investasi di Perusahaan yang Berhubungan dengan Iran

Parlemen Israel (Knesset) mengesahkan undang-undang berisi larangan bagi institusi-institusi keuangan Israel berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang menjalin kerjasama ekonomi dengan negara Iran.

Draft undang-undang itu sebenarnya sudah diserahkan sejak lebih dari setahun yang lalu oleh politisi Israel Benjamin Netanyahu dan baru disahkan pada Rabu (2/4). Netanyahu tentu saja menyambut gembira pengesahan itu dan mengatakan, "Republik Islam Iran merupakan ancaman nyata bagi perdamaian dunia dan eksistensi Israel."

Ia melanjutkan, "Dan sudah terbukti bahwa sanksi-sanksi ekonomi telah menyebabkan perubahan yang pasti pada kebijakan politik dan internasional negara-negara di dunia."

"Dengan disetujuinya undang-undang ini, Knesset telah menyatakan sebuah pesan yang jelas bagi negara-negara di dunia terkait dengan kewajiban mereka untuk segera bertindak menghentikan proyek nuklir Iran, " sambung Netanyahu.

Selama ini, Israel dan sekutu dekatnya, AS menuding Iran sedang membangun persenjataan nuklir rahasia di balik program nuklirnya. Padahal Iran berulangkali menegaskan bahwa program nuklirnya untuk keperluan pembangkit tenaga listrik dan sebagai negara yang ikut menandatangani kesepakatan Non-Proliferasi, Iran berhak melakukan itu.

Sementara Israel, menolak ikut menandatangani kesepakatan tersebut dan justru saat ini, rejim Zionis Israel diyakini sudah memiliki 100 sampai 200 senjata berkepala nuklir dan memproduksi senjata kimia serta senjata biologi.

Presiden Iran Tolak Insentif

Sementara itu, Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad menyatakan bahwa ia menolak tawaran insentif terbaru dari negara-negara yang mengingingkan agar Iran menghentikan pengayaan uraniumnya.

Ahmadinejad dalam wawancara dengan Kyodo News, Jepang mengatakan bahwa masalah nuklir Iran tidak bisa ditawar-tawar lagi. "Iran adalah negara nuklir dan tidak ada alasan untuk menghentikan teknologi itu. Kalaupun harus ada prasyarat, kita harus membahas prasyarat itu, " tandas Ahmadinejad.

Ia mengatakan bahwa isu penghentian pengayaan uranium Iran merupakan isu yang sudah usang dan Iran sudah melalui masa-masa itu. (ln/presstv)