Pemerintahan Zionis Israel tetap menginginkan Iran dinyatakan sebagai negara berbahaya karena program nuklirnya. Untuk itu, Israel mengirim satu tim intelejennya ke AS untuk memaksa para pejabat AS agar tetap mempertimbangkan Iran sebagai "negara berbahaya."
Tim yang dikirim Israel ke AS minggu kemarin disebut sebagai misi darurat, setelah lembaga National Intellegence Estimate (NIE) mengeluarkan laporan yang isinya menyatakan bahwa Iran tidak merahasiakan program nuklirnya.
Tim intelejen Israel langsung melakukan lobi tertutup dengan Gedung Putih dan memastikan AS bahwa Iran diam-diam sedang membangun program persenjataan nuklirnya. Sejauh ini, misi darurat yang dikirim Israel belum diperbolehkan untuk mengeluarkan pernyataan apapun pada media massa.
Israel tidak percaya dengan laporan NIE dan mengatakan bahwa laporan NIE tidak bisa dipercaya. Israel tetap meyakini bahwa Iran sedang membangun program persenjataan nuklirnya secara rahasia dan mengancam akan melakukan serangan sepihak ke Teheran.
Israel bahkan menuding AS tidak bisa dipercaya karena tidak mengkonsultasikan dulu laporan NIE sebelum dipublikasikan. Seorang Menteri Israel, Avi Dichter akhir pekan kemarin menyatakan bahwa laporan NIE bisa memicu perang di kawasan Timur Tengah. (ln/presstv)