Sejumlah menteri Israel mengungkapkan kekhawatirannya atas seruan boikot terhadap universitas-universitas Israel dan seruan sanksi perdagangan terhadap negara Zionis itu, yang digagas kalangan akademisi dan organisasi perdagangan di Inggris.
Menteri Perdagangan dan Industri Israel Eli Yishai mengaku sangat khawatir dengan seruan itu. Begitu juga dengan Menteri Kesejahteraan Isaac Herzog, yang mengatakan bahwa "ada kelompok minoritas Muslim aktif yang menggalang kekuatan dengan elemen-elemen sayap kiri di kalangan publik Inggris", yang menggagas seruan boikot Israel.
Seperti diberitakan, organisasi persatuan universitas dan akademi di Inggris (University and College Union-UCU) dalam kongres tahunannya mengeluarkan sebuah mosi. Mosi itu berisi desakan agar para dosen "mempertimbangkan sisi moralitas dalam melakukan hubungan dengan institusi-institusi pendidikan Israel. "
Pemerintah Israel dan Inggris mengecam mosi itu, namun UCU tetap menyebarkan ajakan untuk memboikot universitas-universitas Israel ke semua cabangnya untuk pembahasan lebih lanjut. Jika seruan boikot disetujui oleh semua cabang, maka aksi boikot bukan hanya terbatas pada universitas-universitas Israel. Tapi, para akademisi juga diminta untuk menolak permintaan menulis di jurnal-jurnal yang diterbitkan oleh universitas-universitas Israel dan tidak mengizinkan perwakilan dari Israel ikut konferensi.
Selain UCU, organisasi perdagangan terbesar di Inggris Unison juga dilaporkan sedang membuka kemungkinan membuat resolusi berisi seruan boikot terdahap Israel, dalam konferensi tahunannya yang akan diselenggarakan bulan ini.
Sejauh ini memang belum ada kepastian tentang rencana tersebut. Namun para menteri Israel mengatakan, boikot yang dilakukan organisasi perdagangan akan berdampak besar bagi kerjasama ekonomi kedua belah pihak, yaitu Inggris dan Israel.
Yishai menyatakan akan menggelar pertemuan khusus guna membahas dampak boikot tersebut terhadap industri dan kesepakatan dagang Israel. Menlu Israel Tzipi Livni juga menyatakan akan mengumpulkan para menteri kabinet untuk membahas respon Israel terhadap seruan boikot tersebut.
Seruan boikot terhadap Israel, sudah sering dilakukan oleh sejumlah organisasi di Inggris. Pada bulan April, organisasi persatuan wartawan nasional di Inggris juga menyatakan akan melakukan boikot terhadap produk-produk Israel dan mendesak pemerintah Inggris serta PBB untuk segera menjatuhkan sanksi pada Israel.
Aksi serupa juga dilakukan oleh lebih dari 100 dokter Inggris yang menyerukan boikot terhadap asosiasi pekerja medis Israel.
Para analis mengatakan, seruan boikot ini didukung oleh banyak pihak yang meyakini bahwa tanah Palestina bisa segera dibebaskan dari penjajahan Israel lewat cara non-militer dan mereka yang optimis bahwa aksi boikot akan berdampak di dalam negeri Israel, seperti yang dilakukan ketika banyak orang melakukan perlawanan terhadap rejim apartheid di Afrika Selatan. (ln/middleeast-ol)