Israel Kerahkan Angkatan Lautnya untuk Hadapi Aktivis Gaza

Israel mengancam akan menggunakan kekuatan dan upaya paksa guna menghentikan misi para aktivis dari organisasi Free Gaza Movement yang akan menembus blokade Israel lewat jalur laut, agar bisa masuk ke Jalur Gaza.

Laporan surat kabar Israel Haaretz menyebutkan, otoritas Israel akan mengerahkan angkatan lautnya untuk mencegah kapal para aktivis itu mendekati peraitan Gaza dan akan mengambil alih kapal tersebut.

Saat ini, 27 aktivis dari 13 negara sudah meninggalkan pelabuhan Cyprus dengan menggunakan kapal yang diberi nama Gibraltar, kapal sepanjang 20 meter yang terdaftar sebagai kapal wisata. Para aktivis itu berlayar menuju peraitan Gaza dalam misi kedua mereka menembus blokade Israel atas wilayah Gaza. Mereka seharusnya sudah tiba di Gaza pada hari Rabu pukul 08.00 pagi waktu setempat.

"Warga Gaza adalah bagian dari keluarga kami. Pemerintah Israel tidak bisa selamanya memblokade Gaza. Kami akan kembali lagi dan lagi sampai kami bisa menjangkau keluarga kami. Kami mau berkunjung ke keluarga kami dan pemerintah Israel tidak punya hak untuk menghentikan kami," demikian pernyataan Mairead Maguire di situs Free Gaza Movement.

Maguire adalah aktivis asal Irlandia yang pernah mendapatkan penghargaan Nobel perdamaian, dan ikut serta dalam misi ke Jalur Gaza. Selain Maguire, dua anggota legislatif Palestina Mustafa Barghouti dan MK Jamal Zahalka juga ikut dalam misi yang membawa paket bantuan kemanusiaan dan obat-obatan bagi warga Palestina di Gaza.

"Saya prihatin dengan krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza. Krisis ini akibat kebijakan yang dibuat oleh tangan manusia, hukuman kolektif yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina dan diabaikan oleh PBB," tukas Maguire.

"Kami di Barat, punya tanggung jawab. Terutama ketika anak-anak menderita. Saya yakin, kita bisa menciptakan perubahan dan bisa mengakhiri kebisuan dunia internasional terhadap kondisi di Gaza," sambungnya. (ln/prtv/mol)